Yogyakarta Gamelan Festival di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta menjadi penanda berakhirnya grand desain Sapto Raharjo selaku penggagas awal YGF. Penampilan peserta dari Indonesia, Australia dan Amerika ini selanjutnya melakukan jamming session yang merupakan pencapaian terakhir grand desain Sapto Raharjo dan merupakan bentuk deklarasi bahwa Gamelan merupakan aset milik semua orang dan setiap orang bebas memaknai gamelan dari berbagai macam sudut pandang.
Semalam, sebanyak tak kurang dari seribu orang turut meramaikan pagelaran yang dahulunya hanya tampil dikawasan Gayam Yogyakarta itu. Menariknya, penampil Ron Reeves & Friends dimana Ron Reeves yang berasal dari Australia itu merupakan sahabat Almarhum Sapto Raharjo menjadi aura yang berbeda jika dibandingkan dengan event tahun lalu.
Repertoar menarik dari Gayatri berjudul Lumintir menambah pagelaran semalam semakin menarik. "Lumintir diartikan sebagai sebuah proses pewarisan dari yang tua ke yang muda dalam segala hal baik ketrampilan, dan budaya, atau bisa dibilang regenasi. Dalam hal ini seni karawitanlah yang diwariskan kepada para generasi muda," tukas Ketua Kegiatan, Setyaji Dewanto.
Penutupan semalam juga bertepatan dengan hari kemerdekaan Indonesia hal ini juga sesuai dengan seruan kemenangan atau pencapaian almarhum. Berakhirnya 20th Yogyakarta Gamelan Festival 2015 tahun ini ditutup di moment yang tepat yaitu bertepatan dengan kemerdekaan RI dan dengan pencapaian yang luar biasa, terlihat dari antusiasme warga yang datang menyaksikan serta mengapresiasi gamelan.
Kirim Komentar