Rabu malam akan ada prosesi topo bisu mengelilingi beteng sebagai bentuk penghormatan akan hadirnya malam satu suro atau tahun baru Jawa. Tepat pada tanggal 14 Oktober 2015, Rabu malam menjadi tonggak awal tahun baru Jawa 1949. Demikian informasi tersebut disampaikan oleh KPH Yudhaningrat selaku Wakil Penghageng Tepas Tandha Yekti Kraton Yogyakarta.
Makna dengan hadirnya malam satu Suro dipergunakan untuk melakukan introspeksi diri. Tahun yang baru dipergunakan untuk mereview peristiwa apa yang telah terjadi 1 tahun sebelumnya hingga visi apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki kesalahan.
Topo bisu sendiri besok malam, akan dimulai pada jam 00.00 WIB. Para peserta atau masyarakat yang akan mengikuti ritual ini diwajibkan untuk diam tidak berkata sepatah ucapan pun saat melakukan perjalanan mengitari beteng kediaman Raja.
Tradisi yang telah lama mengakar di masyarakat Jogja ini, rencananya akan dimulai dari Jalan Kauman menuju kebarat, kemudian belok ke kiri menuju pojok beteng kulon. Kemudian kembali belok kiri menyusuri Jalan MT Haryono hingga Pojok Benteng Wetan. Menuju Jalan Brigjen Katamso, Jalan Ibu Rusra, Jalan Pekapalan dan kembali ke kawasan Keben Kraton.
Kirim Komentar