Seni & Budaya

Tak Semua Warga Topo Bisu

Oleh : Admin / Selasa, 13 Oktober 2015 16:53

Acara ritual Kraton Yogyakarta Hadiningrat berupa Topo Bisu Mubeng Beteng dilakukan oleh hanya sebagian masyarakat yang ingin melestarikan budaya yang kini masih lestari tersebut. Namun tidak semua masyarakat ikut serta bahkan ada yang tak paham apa itu Mubeng Beteng.

Saroh, salah seorang mahasiswa yang tinggal dikawasan dalam beteng Kraton Yogyakarta mengetahui adanya Topo Bisu yang dilakukan oleh masyarakat sekitar. "Karena saya pendatang ya, jadi saya hanya mengetahui saja kalau setiap 1 Suro ada acara ini, tapi aktivitas saya saat itu ya hanya menyaksikan dari atas beteng melihat ratusan bahkan ribuan masyrakat yang mengikuti prosesi tersebut," tukas mahasiswi dari kampus swasta tersebut.

Lain Halnya dengan Gavin Mahendra, penduduk asli Yogyakarta ini sudah mengikuti prosesi topo bisu sebanyak 2 kali. Ia mengaku ikut lantaran ingin melestarikan budaya asli Yogyakarta tersebut.

"Kalau besok ikutan ya berarti sudah yang ketiga kalinya," tuturnya ramah.

Prosesi topo bisu sendiri ada semenjak dari generasi terdahulu. Kraton Yogyakarta menerapkan kalender Sultan Agungan yang pada tahun ini bakal dilaksanakan Rabu (Malem Kamis Pahing) tahun Jimawal 1949 atau 14 Oktober 2015 Masehi. Dengan penetapan seperti ini, maka 1 Suro jatuh pada Kamis 15 Oktober 2015. 

  


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    UNISI 104,5 FM

    UNISI 104,5 FM

    Unisi 104,5 FM


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini