Yogyakarta selalu memiliki potensi wisata yang tak pernah padam. Setelah tiga hari yang lalu memperingati hari museum nasional, kini Museum Benteng Vredeburg kembali menyelenggarakan Festival Museum 2015 yang berlangsung di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta dari tanggal 15-19 Oktober 2015.
Sejumlah museum turut meramaikan event yang berlangsung selama lima hari tersebut. Lihat saja penampilan dari Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala, ada pula Museum Mini Sisa Hartaku yang didirikan oleh warga padukuhan Petung, Kepuharjo, Cangkringan, Sleman.
Sriyanto, sang pemilik mengumpulkan sejumlah perkakas yang terkena dampak wedus gembel tahun 2010 silam. Terdapat kerangka sapi, sepeda motor hingga botol kaca yang peyok terkena awan panas.
Kemudian ada pula museum wayang kekayon yang bertempat di Jalan Wonosari Km. 6 yang turut pula menampilkan koleksi Wayang Buto di stand miliknya.
"Kami menampilkan Wayang Buto sebagai bentuk upaya sosialisasi kami pada publik. Selama ini mereka hanya mengenal tokoh protagonis saja, padahal ada tokoh-tokoh pewayangan yang antagonis," ungkap Dony Megananda selaku pemilik museum.
Saat Tim GudegNet bertanya mengapa tokoh antagonis dalam pewayangan yang diangkat, ia mengaku bahwa tokoh jahat memang tidak ada yg mengenal kecuali tokoh dasamuka.
"Sebenarnya ada filosofi yang ingin kami ketengahkan, yakni, ada perilaku baik dan ada pula perilaku buruk. Masing-masing dari sifat itu akan saling beriringan hingga akhir jaman nanti," tukasnya.
Ia pun berpesan, melalui kegiatan Festival ini, sesuatu yang baik pasti ada sisi lain yang buruk. Setiap orang dapat mengambil hikmah dari kejadian yang buruk dan terus berupaya agar selalu berada dijalan yang benar. Tukasnya sembari mengakhiri sesi bincang-bincang dengan Tim Gudegnet.
Kirim Komentar