Napak tilas tinggalan Sri Sultan HB IX dalam acara Nandur Banyu Panguripan, Nrabuk Paseduluran menjadi kegiatan unik karena peristiwa ini sangat menarik dan baru pertama kali diselenggarakan di Bendungan Ancol, Banjaroya, Kalibawang, Kulon Progo. Demikian informasi tersebut disampaikan oleh Nur Tyas, selaku perwakilan dari divisi Sejarah, purbakala dan museum Dinas Kebudayaan DIY.
"Air merupakan sumber kehidupan, dan memiliki hubungan penting dengan Sri Sultan HB IX yang merupakan pencetus adanya selokan Mataram," terangnya.
Melalui Pussaka Institute, kegiatan ini akan menjadi momentum pertama bahwa pada awalnya, saat Sri SUltan HB IX menggabungkan dua aliran sungai Progo & Opak yang diprediksi dapat memakmurkan rakyatnya, akhirnya terbukti hingga saat ini.
"Aliran air ini terbukti dapat mensejahterakan masyarakat Sleman, Kota Jogja dan Bantul dan kesuksesan itu dirasakan hingga sekarang," tambah Nur.
Sejalan dengan pemikiran Nur, Direktur Pussaka Institute, Leonardo Budi Setiawan, yang selama 2 bulan melakukan penelitian di Banjaroya mengatakan bahwa acara ini akan diselenggrakan pada Jumat (13/11) mulai jam 15.30 sampai selesai berupa acara kirab budaya, pentas-pentas kesenian, penanaman pohon hingga pentas wayang orang.
"Total dari masyarakat yang terlibat sebanyak 1000 orang," tambahnya.
Sebagai hasil akhirnya, dengan adanya peringatan acara ini, dapat memberikan informasi kepada masyarakat bahwa rasa kearifan lokal saling berbagi dengan orang lain menjadi kisah menarik yang hingg akini masih dipegang teguh oleh warga Banjaroya.
Kirim Komentar