Perajin Mempersiapkan Alat untuk Menenun
Yap, jaman saat ini kain tenun berupa stagen disadari atau tidak sedang lesu penjualannya dipasaran. Korset yang lebih simpel lebih banyak dipilih oleh wanita muda ketimbang menggunakan stagen yang bisa dibilang old skool.
Ditemui Tim Gudegnet baru-baru ini, Sumirah pembuat stagen dari Sumberarum, Moyudan, Sleman mengataka bahwa kain tenun kini tak cuma digunakan saat setelah melahirkan saja namun bisa dibuat materi suvenir lain seperti tas, baju dan sepatu.
"Ada lembaga yang bersedia membantu promosi dan penjualan stagen ini," katanya.
Hingga 17 februari mendatang, lembaga tersebut membantu promosi para perajin ini dengan membuat sebuah kegiatan berupa pameran tenun di Bentara Budaya dengan tajuk STAGEN : Start Again.
Wuryani dari Bentara Budaya mengatakan bahwa pameran tersebut menyuguhkan sejumlah eksplorasi karya tenun yang dibuat oleh masyarakat yang ada di Dusun Sejati dimana ditempat tersebut nantinya bakal dibuka sebagai desa wisata pewarna alami.
Dalam proses pembuatan tenun, menurut Sumirah, ada sebuah proses yang hingga saat ini dibilang cukup sulit yang istilah dalam bahasa Jawa bernama nyekir. "Nyekir ini proses pembuatan tenun yang cukup sulit karena masih menggunakan alat yang manual, jadi benang disusun satu per satu" katanya.
Diakhir acara pameran, kegiatan bakal ditutup dengan adanya diskusi dari sejumlah kalangan seperti dari perajin tenun, budayawan, pemerintah dan dari akademisi.
Kirim Komentar