Nova Eliza saat ini sedang bergelut dengan kampanye anti kekerasan bersama komunitas Suara Hati yang kemudian membawanya keliling Indonesia. Demikian informasi tersebut disampaikan Nova saat bertemu dengan Tim Gudegnet di Plaza Ambarrukmo.
"Kali ini saya sedang membawa Komunitas Suara Hati untuk membantu mereka khususnya kaum perempuan yang tidak berani speak up," katanya.
Hal tersebut didasari atas besarnya kasus kekerasan yang dialami kaum perempuan yang hingga kini mencapai 292 ribu. "Data Komnas Perempuan itu masih mengacu pada tahun 2014, sedang data 2015 baru kami kumpulkan," tukasnya.
Media seni dipergunakan lantaran seni itu lebih mudah dalam penyampaian pesannya dari pada aktivitas demo, "seni lebih universal, sosial mesej-nya lebih sampai," katanya.
Sementara itu, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Propinsi DIY, Dr. Sarimurti Widiyastuti, S.H., M.Hum. mengatakan bahwa kasus kekerasan di DIY terbilang cukup besar. "Dari ranah usia produktif yakni mahasiswa saja ada sekitar 167, itu baru di kota Jogja, ini menandakan bahwa kekerasan dalam pacaran saja tinggi," katanya.
Data tambahan dari Rifka Anisa melaporkan bahwa melalui lembaga tersebut, Lisa Oktavia, Manager Pendampingan mengatakan bahwa terdapat sekitar 300 kasus KDRT, KDP, pelecehan seks, perkosaan dan KDK.
Sehingga data minor tersebut juga semakin memperkuat Nova Eliza dan timnya untuk mengajak masyarakat untuk berani berbicara atas kasus kekerasan semacam ini.
Dipastikan ada 60 foto yang dipajang dalam kegiatan tersebut dengan mengambil latar belakang profesi yang berbeda. "Jadi semua perempuan ini mewakili emosi dan ekspresi korban kekerasan yang tidak berani speak up. Ada sedih, marah dan nagis," katanya.
Sebagai informasi, Nova Eliza bersama komunitas Suara Hati membawa kampanye anti kekerasan ini menuju 5 kota besar seperti Jakarta, Bali, Jogja, Makasar dan Banda Aceh.
Kirim Komentar