Komunitas berdaya GARDUaction sore ini melakukan bersih pantai mulai dari kawasan Parangkusumo hingga Parangtritis. Demikian informasi tersebut disampaikan pembina komunitas, Budiyanto saat ditemui Tim GudegNet siang ini.
Dalam keterangannya, ia mengatakan bahwa curah hujan yang terjadi pada Sabtu (12/03) dari hulu Merapi berakibat buruk dikawasan sungai Winongo, Bedog dan sekitarnya, ditambah kiriman sampah yang cukup banyak ribuan meter kubik jumlahnya. "Jam 2 ini kami mengajak seluruh elemen masyarakat baik itu rekan - rekan GARDUaction maupun masyarakat sekitar," ungkap Budi.
Hingga Maret 2016 ini, dalam kurun waktu 5 bulan terakhir diakui memang debit sampah yang masuk dikawasan Parangtritis sangat besar. "Sehingga kami tentunya terus mengajak masyarakat untuk terus menjaga kebersihan lingkungan serta pantai," tambahnya.
Sampah ini kemudian direlokasi kesuatu tempat untuk kemudian dipilih menjadi dua bagian, yakni sampah organik dan sampah an organik. Tujuannya tentu untuk mempermudah penanganan sampahnya.
"Yang an organik menurut regulasi kan tidak layak jika dibakar, oleh karena itu akan kami recycling sedemikian rupa, jika sampah organik, khususnya kayu, kedepannya akan kami gunakan untuk briket, namun kami masih sangat membutuhkan bantuan dari instansi terkait dan donatur," katanya.
Secara umum, proses pembuatan briket ini memang memerlukan alat khusus untuk Karbonisasi, Penggilingan arang hingga Pencetakan briketnya. "Secara biaya kami memang masih lemah, sehingga perlu adanya perhatian dari donatur dan dinas terkait." terangnya.
Meski masih dalam keterbatasan, rekan -rekan komunitas dan masyarakat akan terus berjuang hingga lingkungan dikawasan mereka kembali bersih. "Tentunya kami ingin agar masyarakat lebih peduli serta dinas terkait dapat membantu apa yang kami inginkan dalam rangka menjaga kelestarian alam," tutupnya ramah.
Baca Pula : Pengen Tau Cara Sikapi Sampah? GARDUaction Jawabannya!
Kirim Komentar