Kali kedua Klub DIY Menonton (KDM) melakukan pemutaran film, namun menjadi semakin menarik karena pemutaran ini jatuh tepat pada Hari Film Nasional. David Hanan, seorang pakar kajian sinema Indonesia pernah mencatat, sebelum Indonesia merdeka, 110 film sebenarnya telah diproduksi dalam rentang 1920-1950, baik oleh perusahaan film Cina maupun pemerintah kolonial Belanda. Namun, dinamika perfilman Indonesia baru benar-benar berlangsung sebagai aktivitas perfilman nasional pada 30 Maret 1950—atau hari pertama pengambilan gambar film Darah dan Doa /Long March of Siliwangi arahan Usmar Ismail.
Seperti pada pengantar yang dituliskan oleh Suluh Pamuji, selaku juru program, “Darah dan Doa kukuh sebagai film Indonesia pertama karena beberapa aspek, di antaranya: tema dan persepektifnya, penggunaan bahasanya, perusahaan yang memproduksinya, serta identitas sutradaranya yang serba Indonesia. Ciri khas tersebut sekaligus menjadi penanda yang ditetapkan sebagai hari kelahiran film nasional bagi Indonesia.
Singkatnya, pada 30 Maret tahun ini, Klub DIY Menonton (KDM) ingin menyambut Hari Film Nasional ke-66 melalui rangkaian program KDM #2 yang bertajuk Marginalia”, yang terdiri dari rangkaian pemutaran film dan diskusi.
Program Marginalia akan dilaksanakan pada Rabu, 30 Maret 2016, pukul 18.30 WIB, di Loop Station YK yang beralamat di Jalan Trikora No. 2 Yogyakarta (sebelah selatan Kantor Pos Besar Yogyakarta). Dalam program “Marginalia” akan diputar empat film pendek pilihan, di antaranya adalah Seperti Ikan di Daratan (2007) arahan Arie Surastio; Shelter (2015) arahan Ismail Basbeth; Hilangnya Seorang Gadis (2014) arahan Orizon Astonia; dan Worked Club (2016) arahan Tunggul Banjaransari.
Selain adanya pemutaran empat film pendek tersebut, KDM #2 juga menyajikan diskusi yang berjudul Mengurai Strategi Produksi dan Distribusi Fourcolours Films yang akan mendatangkan dua orang pembicara yaitu Eddie Cahyono (Sutradara Siti, Fourcolours Films) dan Narina Saraswati (Distributor Fourcolours Films). Kedua pembicara akan membahas bagaimana strategi produksi dan distribusi yang mereka rancang untuk film-film Fourcolors, khususnya Siti dan Semalam Anak Kita Pulang.
Sedikit berbeda dengan teknis penyelenggaraan KDM #1 pada Jumat, 11 Maret 2016 lalu, menurut Dean Fitty Sari, selaku koordinator penonton “untuk berpartisipasi di KDM #2 penonton tidak perlu membayar tiket masuk. Tidak ada reservasi. Penonton langsung datang dan mendaftar secara on the spot.”
Melihat antusiasme penonton pada KDM #1, kawan-kawan yang tertarik hadir disarankan datang lebih awal dari waktu yang ditetapkan, karena kuota terbatas. Untuk info lebih lanjut tentang KDM #2 bisa melalui nara hubung berikut: 0822 1658 8488.
Kirim Komentar