Telah eksis semenjak 2010 silam, Jagongan Media Rakyat (JMR) kembali hadir di Jogja National Museum pada 21 – 24 April 2016. Demikian informasi tersebut disampaikan oleh Ferdhi Fachrudin Putra, Tim Acara kegiatan yang ditemui Tim Gudegnet sore ini di Legend Cafe. Menurut Ferdhi, acara tahun ini akan lebih meriah dengan mengambil tema Menganyam Inisiatif Komunitas”.
"Akan hadir sebagai narasumber sejumlah komunitas dan LSM yang kehadiran tentunya dinanti oleh masyarakat," tukasnya.
Pada tahun ini, JMR 2016 akan mempertemukan tak kurang dari seratus komunitas maupun lembaga yang memiliki berbagai inisiatif dalam melakukan perubahan sosial di lingkungannya masing-masing. Program ini merupakan sebuah ajang untuk mempertemukan berbagai macam komunitas, lembaga maupun individu yang selama ini memiliki kepedulian terhadap berbagai persoalan yang dihadapi warga.
"Diharapkan Saat para komunitas ini bertemu di JMR, masing-masing bisa saling berbagi dan belajar satu sama lain,” tambah Ferdhi.
Salah satu LSM yang akan terjun diacara ini yaitu AirPutih yakni sebuah organisasi nirlaba yang bergerak dalam bidang pemberdayaan teknologi informasi berbasiskan perangkat lunak terbuka. Kemudian masyarakat juga diharapkan dapat melakukan usaha peningkatan kemampuan SDM dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. "Ada pula komunitas Tani Kopi dari Temanggung yang juga akan hadir dalam acara tersebut. Komunitas ini diinisiasi oleh Pak Mukidi yang juga memiliki tujuan mulia agar masyrakat itu mampu mengelola perkebunan kopi untuk kemandirian ekonomi dan penerapan nilai konservasi," tambah Ferdhi.
Acara puncak dari JMR ini, nantinya akan ada agenda Rembug Prakarsa yang digelar pada hari ketiga JMR, Sabtu (23/4). Sesuai namanya, Rembug Prakarsa merupakan ajang bincang-bincang mengupas prakarsa sejumlah warga. Ada John Bamba yang akan bercerita pengalaman membangun Credit Union di Kalimantan, Mila Roshinta yang merancang tarian guna membantu para bidan, serta M Hatta yang bercerita pengalaman radio komunitas mendorong konsep pariwisata berbasis komunitas di desanya. Video jurnalis Dhandy Laksono akan membingkai cerita-cerita tersebut dengan sejumlah video dokumenter yang ia ambil di berbagai lokasi dalam ekspedisi Indonesia Biru.
Selain kelas-kelas diskusi, JMR 2016 juga diisi dengan agenda Pasar Komunitas yang menampilkan produk-produk buatan tangan karya sejumlah komunitas, Pasar Buku yang menampilkan buku-buku dari penerbit independen, Panggung Rakyat yang menampilkan sejumlah musisi, Bioskop JMR yang memutar sejumlah karya video dokumenter dengan beragam tema, serta Kampung Dolanan yang ditujukan khusus untuk mengajak anak mencintai permainan tradisional.
Kirim Komentar