Jogja, www.gudeg.net - Dinas Kebudayaan DIY untuk yang terakhir kalinya akan melaksanakan kegiatan Pagelaran Seni Pareanom 2016 di Pendapa Silastuti, Jetis, Gerbosari, Samigaluh, Kulon Progo pada 3 Juni 2016 mulai jam 19.00 WIB. Kulon Progo menjadi pemberhentian terakhir pentas kesenian adi luhung dengan menghadirkan 4 beksan baik dari Kraton Jogja maupun dari Puro Pakualaman, DIY.
Demikian informasi tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Sejarah, Sastra dan Bahasa Dinas Kebudayaan DIY, Erlina Hidayati di Dinas Kebudayaan, Jalan Cendana, Yogyakarta.
"Kami prediksi Kulon Progo ini memiliki potensi yang tidak kalah dengan kabupaten lain di DIY, komunitas disana masih erat memegang teguh kesenian daerah," ungkapnya.
Masyarakat agraris, utamanya dikawasan Kulon Progo memiliki kekuatan seni budaya yang tidak terpengaruh oleh budaya luar. Sehingga, tingkat keaslian produk seni budaya cukup adi luhung. "Ada yang bisa dibawa keluar dan bisa diadopsi, seperti paes ageng contohnya. Ada yang boleh ditari-kan dan ada yang tak boleh. Ada yang bisa diadaptasi dan bisa diambil filosofinya, melalui kegiatan ini, Kraton berusaha untuk membuka diri, ini tujuan untuk men-share-kan budaya ke masyarakat," tambah Erlina.
Sebagai informasi, Acara akan dimulai pada jam 13.00 WIB berupa karawitan, rampak buto, gedruk, jatilan, gejog lesung dan penampilan beksan kraton berupa Srimpi Pandelori dan Kiswomuko - Sugriwo serta beksan Puro Pakualaman berupa Golek Cluntang dan terakhir kesenian Kelono Topeng.
Kirim Komentar