Jogja, www.gudeg.net - Pagelaran tahunan Yogyakarta Gamelan Festival ke-21 bakal segera digelar di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri (PKKH) UGM, 22-24 Juli 2016. Demikian informasi tersebut disampaikan oleh Program Director YGF Ari Wulu saat wawancara dengan Tim Gudegnet. Secara umum, bakal ada 11 kelompok gamelan yang berasal dari Kendal, Australia, Pilipina, Bangkalan, Kediri, Mexico, Pamekasan dan Yogyakarta.
YGF lahir atas keresahan akan ketidakhadiran gamelan dalam kehidupan masyarakat. Ada banyak penyebabnya. Yang paling utama adalah stigma negatif yang dilekatkan padanya. Gamelan diidentikkan dengan “orang tua” dan hal-hal berbau mistis, sehingga anak muda enggan mempelajari dan memainkannya.
Ketika pelaksanaan tanya jawab dengan rekan media, Ketua PKKH UGM Prof Dr Faruk SU mengatakan bahwa YGF bisa menjadi wadah bertemunya pecinta gamelan untuk berkreasi sekaligus menjawab tantangan dan masalah yang dihadapi ke depan. "Poinnya yakni dapat menjadi sarana untuk melestarikan gamelan," katanya.
Sebagai informasi, pertama kalinya YGF digelar pada tahun 1995 dan menandai lahirnya wadah bagi eksistensi gamelan yang telah dikenal setidaknya di 36 negara. Sejak saat itu, YGF terus menjadi media berkumpul, berkomunikasi dan berinteraksi yang ditunggu-tunggu pemain dan pecinta gamelan. Selain itu, YGF pun diharapkan dapat terus menyuarakan keberadaan gamelan serta mengajak setiap orang untuk berkontribusi terhadapnya. Semangat inilah yang melahirkan YGF dan terus dihadirkan di setiap tahunnya.
Kirim Komentar