Jogja, www.gudeg.net - Puncak acara Yogyakarta Gamelan Festival (YGF) di PKKH UGM mendapat antusiasme masyarakat Yogyakarta (24/07). Meski akhir pekan kemarin banyak sekali agenda kegiatan seni - budaya, YGF tetap memiliki penikmatnya sendiri. Menurut General Manager YGF Setyaji Dewantoro, YGF memberikan daya pikat bagi masyarakat di era global dalam interaksi budaya.
YGF bisa jadi media transformasi budaya, bahkan mampu mengubah mind-set generasi muda pada budaya bangsa," katanya semalam.
Meski Jogja dibombardir beragam acara seperti Pasar Kangen misalnya, YGF pun tetap asik dan bisa bertahan hingga 21 tahun lamanya. Ditemui Tim Gudegnet diarea PKKH UGM, PR YGF 2016, Ovie Ermawati mengungkapkan takjubnya akan kegiatan semalam. "Kalau minggu malam biasanya kan banyak orang males menghadiri acara ya, tapi prediksi kami salah, justru puncak acara terakhir ini menjadi malam yang luar biasa jika dibandingkan dengan pagelaran sebelumnya," tukas Ovie ramah.
Secara umum, YGF dikelola oleh komunitas pecinta seni gamelan dalam kebersamaan. Mengelola jaringan bisnis yang terkait dengan seni gamelan dalam konteks saling menguntungkan dan selalu menyuarakan keberadaan seni gamelan baik dalam skala lokal, nasional, maupun internasional.
Berbagai dukungan datang dari instansi formal maupun non formal. Termasuk dari komunitas pemain gamelan atau yang sering disebut dengan gamelan players, bahkan dukungan dari para penikmat musik gamelan (gamelan lovers) yang belum tentu bisa memainkan gamelan juga berperan sangat besar.
Yogyakarta Gamelan Festival selalu memiliki penikmatnya sendiri. Saat ini gamelan lovers pun selalu ada dalam setiap pementasan gamelan meski dilokasi dan waktu yang berbeda.
Kirim Komentar