Yogyakarta, Indonesia, www.gudeg.net - Dinas Kebudayaan DIY ternyata tak menutup mata terhadap seni kontemporer seperti tatto yang kini mulai mendapat respon positif para penggemarnya dikurun waktu 10 tahun terakhir. Demikian informasi tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Sejarah, Bahasa dan Sastra Dinas Kebudayaan DIY, Erlina Hidayati, saat berbincang dengan Tim Gudegnet sore ini.
"Sebenarnya kegiatan seni dan budaya kontemporer sudah ada semenjak dahulu, contohnya orkes simponi tahun 2015 kemarin," katanya.
Anggaran dana keistimewaan tahun 2016 ini menjadi lebih longgar dan dapat mengolah jenis seni baik klasik maupun kontemporer. Contoh paling nyata yang bakal segera hadir yakni Festival Budaya Kontemporer Tatto Istimewa pada 30 Juli 2016 di Jogja National Museum mulai jam 09.00 WIB.
Menariknya, Dinas Kebudayaan pun memberikan stimulus dana meskipun jumlahnya tidak banyak. "Ada dana yang kami suport untuk kegiatan ini, tapi tidak banyak," tambah Erlina.
Ditemui Tim Gudegnet, Koordinator Kegiatan, Sapto Raharjo mengatakan bahwa selama 1 hari penuh, Festival Budaya Kontemporer Tatto Istimewa bakal memiliki berbagai macam agenda seperti perang tatto, kumpulan komunitas tatto, live music serta bazzar barang - barang keperluan tatto. "Acaranya bakal menarik, seharian juga kita bakal ada live music sampai jam 23.00 WIB," tambah Athonk, sapaan akrabnya.
Secara umum, Festival Budaya Kontemporer Tatto Istimewa diinisiasi oleh komunitas Java Tatto Club Indonesia. Berdiri sejak tahun 97 di Yogyakarta, mereka ingin memposisikan diri sebagai ruang untuk bebas berekspresi. Kehadiran JTC merupakan sebuah aksi revolusioner yang tentunya berpengaruh pada perkembangan tatto di Indonesia.
Kirim Komentar