Yogyakarta, Indonesia - www.gudeg.net. Perkembangan dunia Virtual Reality (realitas maya) di Indonesia kini pun semakin membuat para developer di negeri ini mulai mengembangkan komunitas. Kebutuhan akan aplikasi kini mulai dibutuhkan. Tiga tahun kedepan, meledaknya bisnis VR sudah diprediksi oleh Google dengan membuat sebuah project yang disebut dengan nama Daydream. Demikian informasi tersebut disampaikan oleh Aswin Iskandar, VR application specialist dari VR Nusantara.
"Saat ini Google tengah memaksa seluruh vendor smartphone untuk mengikuti kebijakannya. Mereka harus membuat smartphone dengan spesifikasi yang kedepannya mampu menjalankan VR dengan kualitas bagus," katanya.
Secara umum, Aplikasi Google Daydream dikembangkan untuk menjadi penerus Cardboard, sebuah headset VR yang diluncurkan Google dua tahun silam. Lebih jauh, Google Daydream ini merupakan aplikasi platform VR yang menjadi salah satu fitur unggulan Android N. Berbeda dengan Cardboard, Google Daydream hanya bekerja pada smartphone tertentu yang memiliki komponen sensor khusus. Komponen tersebut haruslah menawarkan sesuatu yang lebih lembut daripada menambahkan fitur VR sebagai pembaruan perangkat lunak.
Jika ditilik saat ini, Aswin membagi 3 jenis modern VR yang sedang berkembang didunia teknologi internasional. Diantaranya yakni VR berbasis PC, gaming console VR serta mobile VR. Untuk VR yang berbasis PC di Indonesia saat ini baru sekitar 100 orang pemilik, mengingat harga yang cukup malah yakni 25 - 30 juta rupiah. "Minimal menggunakan komputer gaming core i5, ram 8 Gb, VGA Nvidia GTX 970. Sedangkan untuk gaming console saat ini paling laris yaitu PS 4 atau PS VR, tinggal colok dan mainkan tidak perlu menggunakan komputer. Terakhir, mobile VR yakni HP dimasukkan ke casing plastik, ini bisa dibilang VR paling rendah kelasnya," tambah Aswin.
Aswin sendiri saat ini memiliki lensa VR dari Oculus Rift yang bisa dibilang VR paling canggih saat ini. Oculus Rift bentuknya seperti kacamata ski. Di dalamnya terdapat dua lensa, satu untuk setiap mata, yang mengarah pada layar LCD tunggal. Layar akhir akan menjadi 7 inci, sedang prototipe yang diuji 5,6 inci. Layar itu memberikan dua gambar terpisah, satu untuk masing-masing mata, sehingga pengguna mendapatkan stereoscopic 3-D.
Menariknya, ada sensor accelerometer dan gyroscope yang masuk ke dalam game PC. Ketika pengguna memutar kepala, pandangannya bergerak hampir sempurna dengan alat ini, 360 derajat, serta pandangan ke atas dan ke bawah. "Bisa dibilang Oculus Rift merupakan VR tercanggih saat ini. "Oculus Rift dimulai sebagai proyek hobi Palmer Luckey. Pria ini memulai idenya dengan membongkar smartphone dan membuatnya sebagai pendahulu Oculus Rift." katanya.
Sebagai informasi, jika Anda ingin mencoba secara gratis pengalaman VR, Pameran Yogyakomtek 2016 masih berlangsung hingga malam ini.
Kirim Komentar