Yogyakarta, Indonesia – www.gudeg.net Libur Idul Adha 1437 H tinggal di depan mata. Pasar malam pun jadi alternatif liburan murah meriah bagi anggota keluarga.
Wahyu, ibu rumah tangga yang ditemui tim Gudegnet pada Kamis (8/9) malam mengatakan tujuannya mengajak putranya ke pasar malam di utara stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta untuk mengisi waktu. “Setiap kali lewat anak saya mesti minta mampir,” katanya.
Ia mengatakan membawa uang saku sebesar Rp. 100.000,00 dari rumah. “Ini cuma habis 15 ribu rupiah,” katanya. Saat itu anaknya memilih wahana berupa seluncuran berbentuk rumah yang terbuat dari karet. “Tiketnya cuma 10 ribu terus beli jagung bakar 5 ribu.” Selain seluncuran, ada permainan bianglala, mandi bola, kolam pancing, kereta kelinci, serta kursi putar yang semakin lama bergerak ke atas dan putarannya semakin cepat.
Baginya, pasar malam sebagai tujuan liburan memang sesuatu yang belum biasa. “Tapi ya dicoba saja,” katanya. “Buat pengalaman.” Namun, ia sendiri mengatakan agar pengawasan kepada anak-anak diperketat. Salah satunya karena banyak kabel yang melintang di atas tanah.
Pada kesempatan yang sama, Purwanto, pengelola, mengatakan total wahana ada 10 buah. Bisnis turun temurun bernama Berkah Ria yang sekarang dikelola generasi ketiga ini sudah melalang buana ke beberapa kota. “Selain Solo, Yogya sama kota lain di Jawa Tengah, paling jauh sampai Ponorogo,” kata Purwanto.
Sedangkan untuk harganya, wahana itu dibanderol sebesar Rp. 5000,00 – Rp. 10.000,00. Purwanto yang sudah bekerja selama 18 tahun mengikuti perjalanan bisnis keluarga asal Ceper, Klaten itu mengungkapkan ijin yang diperoleh sampai 25 September 2016. “Kalau mau datang habis Maghrib tutupnya pas sepi,” katanya.
Dalam menjalankan bisnis itu, ia tidak punya ketentuan khusus. “Meski di lapangan tidak harus bukanya pas musim kemarau,” katanya. “Pokoknya kalau hujan ya istirahat.”
Bisnis pasar malam yang berkeliling dari satu kota ke kota lainnya itu ia sebut “ngamen.” Meski begitu, kelompok pasar malam itu bisa diundang ke acara-acara khusus. “Nanti tinggal menghubungi Muhammad Wahyudi, cucunya yang punya,” katanya. “Rumahnya ada di Dukuh Kasaran, Pasungan, Ceper, Klaten, Jawa Tengah.”
Penulis: Albertus Indratno
Editor: Albertus Indratno
Kirim Komentar