Yogyakarta, www.gudeg.net - Seni lukis gaya Bali dengan konsep abstraknya bakal hadir di Bentara Budaya Yogyakarta. Demikian informasi tersebut disampaikan oleh Sekretaris Bentara Budaya Yogyakarta, Wuryani dalam wawancara singkat melalui saluran telepon. Karya lukis abstrak gaya Bali pada era 1970-an sampai akhir 1990-an lumayan "megang" saat ini berangsur mulai berkurang secara drastis.
"Beberapa pagelaran seni misalnya, memang sudah jarang kita temui anak - anak muda yang menampilkan karya abstrak," ungkapnya.
Jika dikondisikan dengan era masa kini, mungkin banyak yang 'mengadili' bahwa seni lukis abstrak di Bali mungkin tak memiliki regenerasi. Hal ini mungkin mahfum adanya karena tak banyak yang muncul di galeri pamer. Namun, jangan Anda terburu - buru memiliki justifikasi yang sama dengan orang lain. Karena, Bantara Budaya akan memberikan full space pameran abstrak seni Bali pada seniman kenamaan seperti I Komang Trisno Adi Wirawan, Kadek Darmanegara, Made Kenak Dwi Adnyana, Putu Sastra Wibawa, Ketut Agus Dangap Murdika, dan Tien Hong.
"Malam ini tepatnya jam 19.30 akan ada pembukaan pameran dengan tajuk Benang Merah, para perupa merupakan jebolan dari almamater yang berbeda seperti dari ISI Yogyakarta, Undiksha Singaraja dan ISI Denpasar sehingga cocok jika diberi tema tersebut," katanya.
Pameran ini merupakan sebuah upaya untuk mencoba melihat kembali seni lukis abstrak Bali generasi terkini yang dikerjakan oleh generasi perupa mudanya. “Benang Merah” mengajak Anda melihat, dan menelisik kembali, berbagai artikulasi atas bahasa rupa abstrak yang dilakukan oleh keenam orang perupa muda Bali tersebut. Pameran bakal berlangsung 4 - 12 Oktober 2016 mulai jam 09.00 – 21.00 WIB.
Kirim Komentar