Yogyakarta, www.gudeg.net - Setelah kemarin di Jalan Malioboro, Yogyakarta berlangsung Kirab Budaya Selendang Sutera, Malam ini bakal berlangsung kegiatan megah lain bertajuk Wayang Jogja Night Carnival sebagai penanda peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Jogja ke-260.
Kegiatan sendiri akan dimulai pada jam 18.00 WIB sampai dengan selesai dengan mengambil lokasi start dari samping barat MC D Sudirman kearah barat menuju Tugu dan diakhiri di Jalan Margo Utomo. Khusus untuk malam nanti, jalan yang akan ditutup diantaranya Jalan Pangeran Diponegoro dan Jalan Cik Di Tiro. Penutupan jalan akan dimulai pada jam 17.00 WIB.
Satuan Lalu Lintas Polresta Jogja, Iptu Tugiman mengatakan bahwa secara lengkap jalan yang juga akan ditutup diantaranya yakni Jalan Ahmad Jazuli, Jalan Faridan M Noto, Jalan Dewa Nyoman Oka, Jalan Diponegoro, Jalan Margo Utomo (Mangkubumi), Jalan Gowongan Lor, dan Jalan Siti Sewu.
Sejumlah ruas akan dikurangi volume kendaraannya mulai pukul 15.00 WIB, seperti Jalan AM Sangaji dari arah utara ke selatan akan dialihkan ke Jalan Sardjito dan Jalan Wolter Mongonsidi. Demikian juga dari Simpang Pingit kendaraan akan dialihkan ke menuju Kleringan.
"Demi memberikan rasa nyaman pada masyarakat, kami himbau untuk maklum adanya mulai sore tersebut. Hari ini kami akan menerjunkan 480 petugas yang terdiri atas kepolisian, Dinas Perhubungan, dan Dinas Ketertiban. Petugas akan mulai berjaga sejak jam 15.00 WIB," katanya.
Di lokasi yang berbeda, Kepala Bidang Promosi Wisata, Dinas Pariwisata Kota Jogja, Yetti Martanti mengatakan pawai budaya Jogja yang akan digelar Jumat (7/10/2016) malam akan diikuti 14 kecamatan. Masing-masing kecamatan mengirim peserta 50-500 orang.
Peserta akan mengenakan kostum pewayangan mulai dari anoman, kresna, gatot kaca, semar, srikandi, cakilan, antaboga, arjuna, arwana, Bima, dan Niwoto Kawola. Masing-masing peserta diberikan kesempatan menunjukan kreasinya selama 3-5 menit di panggung utama Tugu.
Lebih lanjut, Ia mengatakan bahwa tema Wayang dalam kegiatan tersebut memiliki latar belakang yakni wayang merupakan narasi yang berisi tentang kisah kehidup sehari-hari di masyarakat. Dengan konsep acara tersebut, pihaknya juga mengusulkan agar acara itu masuk dalam kalender tahunan Kementrian Pariwisata.
Kirim Komentar