Seni & Budaya

Barang ada di dalam Jodang Saat Sadranan, Mencengangkan!

Oleh : Budi W / Kamis, 18 Mei 2017 11:30
Barang ada di dalam Jodang Saat Sadranan, Mencengangkan!

 

www.gudeg.net, Yogyakarta - Jodang (wadah berbentuk kotak) ini awalnya sepintas dilihat seperti sebuah peti. Terlihat jadul dan ngeri kalau hanya dilihat dalam sekejap mata. Namun, apasih yang berada di dalam kotakan ini, Tim Gudegnet penasaran dan mengintip apa yang ada di dalam kotakan tersebut. Secara umum, jodang merupakan wadah panjang yang dipakai untuk menaruh penganan, barang-barang pinangan, dan sebagainya, biasanya diangkat dengan dipikul oleh dua orang. Meski bentuknya agak spooky, namun setelah dilihat isinya cukup bikin kaget.

Menurut Hadi, Kepala Dusun setempat, jodang berisi sejumlah makanan sedap yang biasanya digunakan sebagai syarat untuk acara sadranan. "Ada banyak, seperti tumpeng, kolak, apem, ingkung, tape ketan, aneka sayuran dan masih banyak lagi," katanya.

Hidangan tersebut dimakan bersama dengan warga saat acara sadranan berakhir. Puluhan jodang tersebut ini awalnya berasal dari sumbangan dan gotong royong warga yang turut serta dalam kegiatan tersebut. "Ini dibuat oleh warga dusun mas, jadi nanti setelah selesai doa, nanti bisa dimakan secara bersama-sama," jelas seorang warga.

ketan, kolak, apem, sadranan, jogja

Saat Tim Gudegnet bertanya mengenai makna makanan yang ada di dalam jodang tersebut Hadi menyebut seperti Kolak bermakna tolak bala, Tumpeng sebagai lambang untuk tumindak lempeng (berjalan di trek yang benar) dan apem berasal dari kata afwam atau afuan yang berarti permintaan maaf. Kita sebagai manusia diharapkan selalu bisa memberi maaf atau memaafkan kesalahan-kesalahan orang lain.

Secara umum, Sadranan yang biasanya dilakukan di pemakaman ini harus dipindah di area pasar karena masyarakat di dusun Saren memiliki 3 makam leluhur yang tempatnya sempit. Dukuh Hadi mengaku bahwa untuk mengumpulkan masyarakat yang jumlahnya ratusan itu harus di sebuah tempat yang luas dan lega. "Sebenarnya Sadranan di pasar ini sudah ada semenjak jaman nenek moyang kami. Sebelum kemerdekaan pun sudah diadakan di tempat ini," katanya.

Tiga makam leluhur yang dimaksud Hadi diantaranya adalah makam Kiyai & Nyai Singodongso (dari Majapahit), Kiyai Pandansari dan Kiyai Satar. "Mereka inilah yang awalnya membangun dusun tersebut," katanya.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    UNISI 104,5 FM

    UNISI 104,5 FM

    Unisi 104,5 FM


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    JIZ 89,5 FM

    JIZ 89,5 FM

    Jiz 89,5 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini