www.gudeg.net, Yogyakarta - Penelitian oleh sebuah perusahaan penasihat strategi dan ekonomi yang berlokasi di Singapura dan Australia, Alpha Beta, menunjukkan bahwa aplikasi ride sharing (berbagi tumpangan) memiliki dampak positif bagi penggunanya, khususnya di perkotaan.
Hasil penelitian yang berjudul “Meninjau Kembali Mobilitas Urban di Indonesia: Peran Layanan Mobilitas Bersama” ini menjadi topik bahasan dalam acara diskusi yang diselenggarakan oleh Uber, sebuah perusahaan aplikasi jaringan transportasi, di Hotel 101 Yogyakarta, Selasa (6/6). Hadir dua pembicara yaitu John Colombo selaku Head of Public Policy and Goverment Relations Uber Indonesia, dan Presidium Masyarakat Transportasi Indonesia, Muslich Zainal Asikin.
Temuan utama dari penelitan tersebut antara lain adalah bahwa ride sharing meningkatkan efisiensi ekonomi dan produktivitas, meningkatkan inklusivitas & kesejahteraan, mengurangi beban lingkungan hidup, mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi, dan mendorong penggunaan transportasi multimoda.
John Colombo mengatakan bahwa pihaknya bukan merupakan saingan bagi transportasi lain, namun bersifat komplementer. “Justru Uber bukan sebagai pengganti transportasi lain, tapi melengkapi,” kata John. Ia juga menambahkan bahwa semakin banyak pengguna Uber, akan semakin banyak pula yang mengkombinasikan Uber dengan transportasi lainnya.
Yogyakarta sebagai kota tujuan wisata tentu tak ingin kehilangan wisatawannya karena jalan yang semakin macet. Ridesharing, menurut Muslich merupakan solusi dari masalah tersebut. Ia mencontohkan, jika ingin mempertahankan Malioboro sebagai icon wisata, ride sharing mesti dimaksimalkan. “Ride sharing harus maksimal, hanya drop lalu pergi,” ujarnya.
Berdasar temuan dan analisa yang dilakukan, Alpha Beta memberikan rekomendasi bagi pemerintah kota-kota di Indonesia, salah satunya adalah mendukung keberadaan transportasi umum. Hasil riset secara lengkap dapat dilihat di http://www.alphabeta.com/insights/
Kirim Komentar