
Banyak penggunaan bahan rumah tangga seperti deterjen, sampah plastik hasil produk rumah tangga lainnya membuat volume sampah di DIY terus meningkat. Hal inilah yang coba dikampanyekan oleh SCP Indonesia, SwitchAsia dan KLH menyelenggarakan program Srikandi Hijau di Jogja Digital Valley kawasan Sagan Yogyakarta siang hingga sore tadi (12/11).
Melalui
program ini sebanyak 100 ibu rumah tangga yang aktif pada perubahan berkumpul dan mendengar penjelasan dari beberapa nara sumber.
Kegiatan Srikandi Hijau ini antara lain mengajak para ibu untuk
meningkatkan pola hidup bersih seperti membuang serta mengurangi volume
sampah, melakukan penghematan energi, hemat air dan bahan bakar minyak.
Muhammad
N Program manager Komunitas Sapu lidi mengatakan kegiatan ini bertujuan
untuk mencari ibu sebagai penggerak dalam keluarga untuk berperilaku hijau. Peserta kemudian mendapat pengetahuan berupa
workshop bagaimana cara menerapkan hidup hijau seperti proses
dalam membeli sesuatu (buying), proses menggunakan (using) hingga proses
mengurangi (reducing).
"Kami menekankan pada 3
aspek tersebut untuk mengurangi pemborosan energi, misalnya upaya untuk
mematikan listrik ketika tidak digunakan, saat melakukan pembelian,
ibu-ibu diajak untuk tidak membeli produk yang dibungkus dengan sachet,
itu penerapan sederhana yang bisa dilakukan oleh peserta," ungkapnya.
Kegiatan
sederhana ini selanjutnya dikompetisikan melalui sosial media berupa kompetisi foto dan blog yang bertema konsumsi hijau. Nantinya, foto
hasil dari peserta aktif ini akan dipamerkan pada bulan Januari 2015. "Secara khusus kami memiliki visi agar
masyarakat itu secara sadar dapat mengurangi penggunaan plastik dan
hidup hijau dengan mengurangi penggunaan energi," tambahnya.
Pihaknya
pun berharap melalui Srikandi Hijau ini, ada kesadaran masyarakat untuk
peduli dengan lingkungan, saat mereka sadar maka akan mudah bagi para
Sriakndi ini untuk mengingatkan masyarakat lain disekitarnya.
Kirim Komentar