Yogyakarta, www.gudeg.net - Enam pematung dalam pameran bertajuk "Purpose" ini tergabung dalam sebuah kelompok bernama Kelompok Semut. Mereka adalah Dedy Maryadi, I Nyoman Agus Wijaya, Khusna Hardiyanto, Ostheo Andre, Rizal Kedthes dan Yusup Dilogo. Mereka memajang karya-karya dengan isu identitas budaya, teknologi, lingkungan alam, hingga tubuh dan kejiwaan manusia.
Salah satu patung karya Ostheo Andre, berjudul “Balada Penggalan Tubuh, berbentuk sebuah mulut yang dari bibirnya keluar bibir-bibir kecil yang berwarna-warni. Patung ini merupakan tuturan kisah mengenai berita-berita yang viral di media jaman ini, yang tumbuh dari satu bibir dan berkembang menjadi berpuluh bibir dengan penuh warna.
Dalam berkarya, Ostheo memang melihat fenomena yang terjadi. “Proses saya dalam berkarya berawal dari melihat fenomena-fenomena yang terjadi pada perkembangan sosial saat ini,” jelas Ostheo dalam narasi yang tertempel di dinding.
Bagian tubuh juga muncul dalam karya Rizal Kedthis. Rizal meletakkan sebuah patung jantung berukuran besar di tengah ruangan yang gelap. Tanah yang ditabur dan gelapnya ruangan menjadi bagian dari patung tersebut secara keseluruhan. Melihat Jantung yang berkesan nyata, lengkap dengan tanah yang ditabur, di ruangan yang gelap ini seperti menawarkan sebuah pengalaman.
Ada juga seni tradisi yang menjadi inspirasi dalam membaut karya. I Nyoman Agus Wijaya, membuat patung sesosok penari yang sedang menari Gebuk Sraya, tarian dari Bali untuk memanggil hujan.
Masih banyak karya-karya yang bisa dinikmati. Menarik untuk melihat bagaimana para pematung menuangkan interpretasi dan gagasannya dalam rupa patung. Pameran ini digelar di Bale Banjar Sangkring, Sangkring Art Space, Jl. Nitiprayan No.88 RT. 01 / RW. 20, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul. Pameran ini dibuka selama sebulan, mulai 7 Agustus hingga 7 September.
Kirim Komentar