www.gudeg.net, Yogyakarta - Dalam paparannya yang berjudul “Cegah Jatuh”, Dr Wikan Indrarto, Dokter spesialis anak di RS Siloam LippoPlaza dan RS Panti Rapih mendefinisikan jatuh sebagai “peristiwa yang mengakibatkan seseorang terbaring secara tidak sengaja di lantai atau lantai setingkat di bawahnya”. Lebih jauh, Dr Wikan juga mengatakan bahwa jatuh adalah penyebab utama kedua kematian akibat kecelakaan dan kejadian yang tidak sengaja di seluruh dunia.
Salah satu faktor utama penyebab jatuh adalah usia. Orang tua memiliki resiko kematian tertinggi atau cedera serius yang timbul akibat terjatuh dan resikonya meningkat seiring bertambahnya usia. Dr. Wikan juga memaparkan data bahwa di Amerika Serikat, 20 – 30% orang lanjut usia yang jatuh akan menderita cedera sedang sampai parah seperti memar, patah tulang pinggul, atau trauma kepala.
Selain orang tua, anak balita juga memiliki resiko tinggi. Dalam tahap perkembangannya, terjadi resiko yang timbul dari keingintahuan mereka atas kejadian di sekitarnya, tingkat kemandirian yang meningkat, juga perilaku yang lebih menantang yang biasa disebut ‘risk taking’. Kurangnya pengawasan orang dewasa merupakan faktor yang sering terjadi, terkait juga dengan orang tua tunggal, dan lingkungan tempat tinggal yang berbahaya.
Tindakan pencegahan, untuk orang yang lebih tua, bisa dengan mengidentifikasi resiko jatuh seperti mengevaluasi lingkungan tempat tinggal atau renovasi dan modifikasi lingkungan. Dalam aspek medis, tindakan pencegahan jatuh dapat berupa pengobatan tekanan darah rendah, pemberian vitamin D dan suplementasi kalsium, pengobatan gangguan penglihatan, penggunaan alat bantu, atau penggunaan pelindung pinggul.
Sedangkan untuk anak balita, tidakan pencegahan dapat dilakukan dengan merekayasa dan memodifikasi furniture, peralatan bermain, dan pewajiban penggunaan teralis jendela. Bisa juga dengan pelatihan orangtua dan masyarakat dalam perawatan medis pada anak jika terjatuh.
Kirim Komentar