Gudeg.net—Hilal saat matahari terbenam pada hari Minggu, tanggal 5 Mei 2019 diamati oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Tanggal ini menjadi penentu awal bulan Ramadan 1440 H. BMKG adalah institusi pemerintah yang membaca pergerakan bintang.
Dalam rilis yang diterima Gudegnet, ditunjukkan bahwa konjungsi (Ijtima’) geosentrik akan terjadi pada pada hari Sabtu (4/5) pukul 22.45 UT (Universal Time) atau Minggu (5/5), pukul 05.45 WIB. Saat ini adalah ketika nilai bujur ekliptika matahari dan bulan tepat sama pada 44,180°.
Ijtima’ sendiri diartikan sebagai peristiwa ketika bujur ekliptika bulan sama dengan bujur ekliptika matahari dengan pengamat diandaikan berada di pusat bumi.
Waktu terbenam matahari dinyatakan ketika bagian atas piringan matahari tepat di horizon teramati. Pada tanggal 5 Mei 2019, waktu terbenam paling awal adalah di pukul 17.29 WIT di Merauke, dan paling akhir adalah pukul 18.46 WIB di Sabang.
“Dengan memperhatikan waktu konjungsi dan matahari terbenam, dapat dikatakan konjungsi terjadi sebelum matahari terbenam tanggal 5 Mei 2019 di wilayah Indonesia,” tulis laporan tersebut.
Berdasarkan hal-hal di atas, secara astronomis pelaksanaan rukyat Hilal penentu awal bulan Ramadan 1440 H bagi yang menerapkan rukyat dalam penentuannya adalah setelah Matahari terbenam tanggal 5 Mei 2019.
Sementara bagi yang menerapkan hisab dalam penentuan awal bulan Ramadan 1440 H, perlu diperhitungkan kriteria-kriteria hisab saat matahari terbenam tanggal 5 Mei 2019 tersebut.
Data lain yang disampaikan untuk perhitungan hilal tersebut adalah; ketinggian hilal di Indonesia saat matahari terbenam pada 5 Mei 2019 berkisar antara 4,52° di Jayapura, Papua sampai dengan 5,75° di Tua Pejat, Sumatera Barat.
Elongasi saat matahari terbenam berkisar antara 5,67° di Merauke sampai dengan 6,98° di Sabang. Umur bulan di Indonesia berkisar antara 9,72 jam di Merauke sampai dengan 13,01 jam di Sabang. Lag saat matahari terbenam berkisar antara 22,02 menit di Jayapura sampai dengan 27,47 menit di Tua Pejat.
Pada tanggal 5 Mei 2019, dari sejak matahari terbenam hingga bulan terbenam di seluruh Indonesia tidak ada objek astronomis lainnya dengan posisi kurang dari 5° dari Bulan.
Kirim Komentar