Gudeg.net- Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan pemantauan hilal sebagai penentuan awal masuknya bulan suci Ramadan 1440 H di Pos Observasi Bulan (POB) di Bukit Syekh Bela-Belu di Desa Parangtritis Kecamatan Kretek Bantul, Minggu (5/4).
Kepala Tim Badan Hisab dan Rukyat Kanwil Kemenag DIY Muthoha Arkhanuddin mengatakan hingga matahari terbenam hilal tidak terlihat jelas di langit Yogyakarta.
“Hingga batas waktu yang telah ditentukan yaitu pada mulai pukul 17.30 hingga 18.00 WIB atau selepas maghrib, Hilal tidak dapat terlihat dengan jelas karena tertutup oleh awan tebal,” ujarnya.
Badan Hisab Rukyat (BHR) telah melakukan pemantauan hilal dengan menggunakan tiga buah stetoskop dari berbagai instansi dan seluruhnya tidak dapat melihat dengan jelas. Posisi ketinggian hilal sebelum matahari terbenam berada di 6 derajat akan tetapi ketika menjelang matahari terbenam awan tebal menutupi posisi hilal, tambahnya.
Menurutnya kondisi alam yang seperti terjadi saat ini merupakan hal yang biasa dan sering terjadi ketika pemantauan hilal. Apapun hasil dari pemantauan hilal di Bukit Bela-Belu akan tetap dilaporkan ke Kementerian Agama Pusat untuk dilakukan sidang isbat.
“Walau hilal tidak terlihat dari sini, kami akan tetap memberi laporan ke pusat untuk dilakukan sidang isbat sebagai penentu awal masuknya bulan puasa tahun ini,” jelasnya.
Untuk penentuan awal Ramadan akan ditentukan pada sidang Isbat yang akan dilaksanakan oleh kementerian agama Republik Indonesia di Jakarta.
Kegiatan observasi hilal kali ini juga dihadiri oleh beberapa instansi seperti Tim Badan Meteorologi,Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Komunitas Jogja Astro Club (JAC) serta ratusan orang dari berbagai perguruan tinnggi Islam di Yogyakarta dan Solo Jawa Tengah.
Kirim Komentar