Gudeg.net- Datangnya Bulan Suci Ramadan membuat para pedagang kolang-kaling yang berada di Pasar Beringharjo Yogyakarta kebanjiran pembeli. Walau harga dapat dibilang cukup tinggi, permintaan tetap terus naik selama bulan puasa.
Meningkatnya pesanan membuat harga jual kolang-kaling tidak dapat ditahan lagi. Pada hari biasa kolang-kaling lokal kecil dijual sebesar Rp10.000 menjadi Rp15.000 perkilo dan kolang kaling lokal besar dari Rp12.000 menjadi Rp17.000 perkilo.
“Kenaikan harga kolang-kaling masih terbilang wajar untuk saat ini, tapi biasanyanya itu terjadi di awal puasa dan lambat laun akan turun seiring mendekati Idulfitri,” ujar Suharto pedagang kolang kaling Pasar Beringharjo, Kamis (9/5).
Suharto menambahkan, kenaikan harga ini dikarenakan pasokan dari daerah produsen belum begitu banyak akan tetapi permintaan pasar cukup tinggi. “ Ya,h biasalah awal puasa banyak ibu-ibu membutuhkan untuk membuat kolak, jadinya cukup ramai pembeli dan pesanan sejumlah pedagang takjil,” tambahnya.
Walaupun harga penjualan meningkat sekitar 50% akan tetapi warga tetap antusias membeli kolang-kaling sebagai pelengkap menu berbuka puasa.
“Setiap bulan puasa penjualan selalu meningkat dua kali lipat, kami dapat menjual sekitar 400 kilo dalam sehari, yang mana di hari biasa hanya 100 hingga 200 kilogram,” jelas Suharto.
Selama bulan puasa tahun ini ia mendapatkan pasokan kolang-kaling dari daerah Sumatera Utara tepatnya Kota Medan, dengan alasan kolang-kaling Medan lebih kenyal, segar dan tidak ada yang keras.
Kolang-kaling yang berasal dari pohon aren atau enau (Arenga pinnata) ini menjadi buah favorit pada bulan puasa. Selain memiliki rasa yang menyegarkan, mengkonsumsi kolang-kaling juga membantu memperlancar kerja saluran cerna manusia, terlebih seusai berpuasa seharian penuh.
Kandungan karbohidrat yang dimiliki kolang kaling cukup tinggi sekitar 93.8% dalam tiap 100 gramnya, mengandung 0,69 gram protein dan serat kasar 0,95 gram sehingga bisa memberikan rasa kenyang bagi orang yang mengkonsumsinya.
Kirim Komentar