Makanan yang tersedia di sekitar sekolah, tak semuanya sehat dan layak konsumsi. Idealnya, jajanan harus mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral yang porsinya berimbang. Dr Wikan Indrarto, dokter spesialis anak di RS Panti Rapih, dalam paparannya yang berjudul 'Jajanan sehat untuk anak', menyebutkan data dari Badan Pengawas Obat dan Makanan, bahwa sejumlah 40 hingga 44 persen jajanan anak di 886 SD di 30 kota di Indonesia mengandung bahan berbahaya atau bahan pangan tambahan yang melebihi batas dan tidak memenuhi syarat keamanan pangan.
Penyakit yang mungkin muncul akibat jajanan yang tak sehat, misalnya tyfus, hepatitis A, dan diare. Untuk mengantisipasi hal tersebut, orangtua berkewajiban untuk mengajarkan dan melatih anak untuk bisa memilih jajanan yang sehat.
Misalnya, dengan membawakan bekal dari rumah, yang dipilih dan disiapkan sendiri oleh orangtua.Bila diperlukan, orangtua juga dapat sesekali datang ke lingkungan sekitar sekolah dan mengamati jajanan-jajanan yang tersedia untuk kemudian menunjukkan kepada anak tempat yang sehat. Ajari anak untuk memilih jajanan yang bersih, tidak dihinggapi lalat, yang penjualnya menjaga kebersihan diri, dan kemasan makanannya aman.
"Jajanan sehat memiliki kriteria bebas dari bahaya fisik, kima, dan biologis," kat Dr Wikan. Bahaya fisik adalah benda asing yang ada dalam jajanan atau kemasan tersebut, seperti logam staples, dan lainnya. Bahaya kimia, maksudnya adalah zat kimia yang terkandung dalam jajanan tersebut, seperti pewarna bukan untuk makanan, pestisida, dan lainnya.
Sedangkan bahaya jajanan dalam hal biologis adalah mikroba patogen, mikroba yang bisa menyebabkan keracunan makanan. Umumnya berupa bakteri, parasit, maupun virus.
Ketua IDI Cabang Kota Yogyakarta ini menganjurkan, untuk menghindari jajan yang dijual di tempat terbuka, tanpa penutup dan tidak dilindungi oleh kemasan makanan. Waspadai juga jajanan yang harganya murah, karena bisa jadi mengandung bahan pangan sintesis berlebihan. Selain itu, berhati-hati juga dengan makanan yang memiliki warna cerah dan mencolok, karena bisa jadi mengandung perwarna yang berlebihan.
Kirim Komentar