www.gudeg.net, Yogyakarta - Sate kambing, dengan tekstur dagingnya yang khas, tentunya punya banyak penggemar. Di kawasan Jogja timur, ada sebuah warung sate kambing yang jadi jujugan penggemar sate kambing, namanya Sate Pak Syamsuri.
Ketika berkunjung, kami mencicipi satu porsi daging kambing. Pantas saja warung ini ramai dan punya banyak pelanggan. Berisi delapan tusuk, daging satenya empuk dan bumbunya pas. Ukuran potongan dagingnya juga tak terlampau besar. Jika kurang pedas, disediakan merica bubuk dan cabai di meja makan.
Jamhari, adik Pak Syamsuri yang telah membantu kakaknya sejak 1996, ketika ditemui di warung menceritakan bahwa warung ini mulai berdiri sekitar 1992 - 1993. Pada tahun 2015, bangunan warung yang tadinya terbuat dari anyaman bambu atau gedhek, direnovasi menjadi berdinding tembok.
Resep sate kambing Pak Syamsuri merupakan resep turun temurun dari Pak Is, ayahnya yang juga pedagang sate. Hingga kini rasanya tetap terjaga. Daging yang disajikan di warung ini adalah daging kambing muda yang berusia 3-4 bulan. “Sampai sekarang kita tetap pertahankan kualitas daging,” kata Jamhari.
Selain sate, ada menu tongseng seharga Rp 20.000, gulai, dan otak seharga Rp 5000. Ada beberapa menu yang tak tertulis di daftar menu, yaitu tengkleng (tongseng tulang), sate goreng, dan sate klathak yang masing-masing bisa dinikmati dengan harga Rp 20.000.
Warung ini berlokasi di Jl. Anggrek, Maguwoharjo, Depok Sleman. Buka setiap hari, dari 8.30 hingga 16.00 dan tutup di Hari Minggu.
Kirim Komentar