www.gudeg.net, Yogyakarta - Kemenristekdikti saat ini tengah menyusun rencana strategis (renstra) untuk pengembangan karakter mahasiswa sebagai calon pemimpin. Hal ini disampaikan oleh Dirjen Sumber Daya Iptek Kemenristek Dikti, Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D.
Ali Ghufron mengatakan, perguruan tinggi saat ini diharapkan bisa membentuk karakter tersebut dengan baik sehingga Bangsa Indonesia memiliki daya saing yang tinggi. Dengan renstra tersebut, kata Ali Ghufron, mahasiswa akan berkarakter dan berintegritas dengan ciri-ciri bekerja keras dengan sungguh-sungguh, toleran, menghargai perbedaan dan memiliki kompetensi.
"Salah satu renstra yang disusun tidak saja menjadikan perguruan tinggi sebagai pusat pendidikan ataupun riset, namun juga pusat untuk pengembangan karakter mahasiswa," ujarnya di Auditorium Fakultas Kedokteran, saat berlangsung International Conference on Ethics for the Vulnerable, Rabu (3/1) seperti dikutip ugm.ac.id.
Konferensi internasional tersebut bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat luas tentang kesehatan sebagai bagian dari hak sebagai warga Negara, juga untuk meningkatkan kualitas penanganan masalah atau dilema etik dalam pelayanan kesehatan. Konferensi ini digelar oleh Center for Bioethics and Medical Humanities (CBMH) FK UGM, bekerjasama dengan Harvard Medical School (HMS).
Di kesempatan yang sama, Ali Ghufron mengatakan bahwa terkait sistem pelayanan dan pembiayaan kesehatan, mulai tahun 2014 Indonesia telah memasuki era baru, yaitu era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), di mana sistem ini telah mengubah banyak hal dalam pelayanan kesehatan.
Perubahan ini antara lain dalam sistem pembiayaan, baik dari masyarakat maupun dokternya. Sistem ini menurutnya perlu dipahami bersama-sama karena BPJS akan menghitungnya berbeda dengan dokter. “Dulu dokter bisa menetapkan tarif sendiri. Sekarang nggak bisa. Tarif dokter ditetapkan BPJS. Karenanya, di Fakultas Kedokteran harus diajarkan bagaimana konsep perubahan system pelayanan kesehatan yang berlaku,” katanya seperti dikutip kagama.co.
Kirim Komentar