www.gudeg.net, Yogyakarta - Sate Padang punya cita rasa kaya rempah. Aromanya yang khas menggoda untuk segera disantap. Jika ingin mencicipi kuliner Minangkabau ini di Jogja, jangan lupa mampir di Warung Sate Padang Mamak Sahril yang ada di Jalan Sultan Agung no. 24.
Tak lama setelah dipesan, datang seporsi sate padang yang mengepul, masih panas. Sate dari daging dan lidah sapi ini berkuah kental berwarna kekuningan yang gurih, sedikit pedas, dengan taburan bawang goreng di atasnya.
Sate Padang Mamak Sahril berdiri sejak tahun 1987. Ketika berbincang dengan Gudegnet, Rina, putri dari Bapak Sahril yang kini meneruskan usaha ayahnya menceritakan bahwa sebelum berjualan Sate Padang, dulu almarhum ayahnya yang merantau ke Jogja menjadi juru masak di rumah makan-rumah makan Padang.
Suatu ketika terpikir olehnya keinginan untuk memiliki usaha sendiri. Akhirnya dengan resep dari ibunya yang juga berjualan Sate Padang di Sumatera, dan dengan bantuan bahan dari seorang temannya, Bapak Sahril membuka warung Sate Padang Mamak Sahril. Dalam Bahasa Minang, mamak artinya paman.
Sate Padang ini akhirnya mulai dikenal dan digemari banyak kalangan. Rina menceritakan, beberapa tokoh penting terkadang mampir ke warungnya. Antara lain mantan Bupati Bantul Idham Samawi, ketika masih menjabat kerap mampir di warungnya.
Untuk rasa, Rina berusaha mempertahankan. "Untuk bumbu, almarhum sudah berpesan, jangan dikurangi," kata Rina. Sate Padang ayahnya merupakan khas Solok, dengan kuah yang berwarna kekuningan.
Seporsi sate padang Mamak Sahril harganya Rp 18.000, dengan sate berjumlah delapan tusuk dan dua ketupat besar. Untuk menu minuman, ada teh dan jeruk dingin atau panas. Sedikit catatan, rasa tehnya juga nikmat, monggo dicoba sendiri. Tersedia juga keripik singkong pedas dan kerupuk rambak sebagai teman makan sate seharga Rp 2000 saja.
Kirim Komentar