Gudeg.net - Yogyakarta memiliki banyak kuliner pinggir jalan yang menggoyang lidah, salah satunya, Sate Padang Chaniago.
Lokasinya tak sulit ditemukan. Warung sate ini beralamat di Jalan Kaliurang, tepatnya di selatan Grha Sabha Pramana UGM Yogyakarta.
Sate Padang Chaniago hadir sejak tahun 2004. Setiap malam, kuliner ini selalu ramai dikunjungi pembeli. Terdapat beberapa pilihan menu yakni sate padang spesial, campur, lidah, dan biasa. Ada pula daging ayam.
"Kalau yang spesial itu daging sapi yang padat, yang nggak ada lemaknya. Kalau yang biasa ada lemaknya. Kalau campur di-mix semua," ucap Uda Al, penjual, kepada Gudegnet, Sabtu (25/1).
Ya, jika biasanya Sate Padang menggunakan daging sapi, di sini kita bisa mencoba sate padang yang terbuat dari daging ayam. Uda Al menceritakan, menu daging ayam ada mulai sekitar tahun 2010, karena permintaan pelanggan.
"Kenapa nggak nyoba 'da, sate ayam tapi bumbunya bumbu Padang," ucapnya menirukan pelanggan. "Dicoba sedikit-sedikit, alhamdulillah banyak peminatnya," ucap pria dari Sumatera Barat itu lagi.
Satu porsi sate padang berisi enam tusuk sate, dengan lontong yang cukup besar. Kuahnya yang berwarna kekuningan masih panas mengepul, dengan bawang goreng di atasnya. Kentalnya pas, rasanya gurih dan sedikit pedas.
Seporsi sate padang bisa dinikmati seharga Rp15.000 hingga Rp16.000. Sate padang spesial dan lidah menjadi menu paling banyak dipesan.
Saat bersantap di sini, jangan lupa untuk mencicipi Sala Bulek, salah satu pilihan topping di samping kripik dan rambak. "Ada jajanan khasnya, Sala Bulek. Ini yang bikin unik. Itu semacam gorengan, ada ikan suwir-suwir di dalamnya, cuma adanya di Pariaman," katanya.
Setelah memesan, pembeli dipersilakan membayar di kasir, dan tinggal menunggu pesanan diantar. Tempat ini buka setiap hari, pukul 17.00-23.00.
Kirim Komentar