Kuliner

Kuliner Ndeso di Pasar Kaki Langit Mangunan

Oleh : Karni Narendra / Rabu, 17 Januari 2018 09:00
Kuliner Ndeso di Pasar Kaki Langit Mangunan
Tempat penukaran koin di Pasar Kaki Langit-Gudegnet/ Karni N

 

www.gudeg.net, Yogyakarta - Kuliner tradisional merupakan buruan wisatawan Jogja. Melihat peluang tersebut tercetuslah ide dari warga Dlingo Mangunan yang bekerjasama dengan GENPI (Generasi Pesona Indonesia) untuk membuka pasar mini yang menyajikan aneka macam makanan “ndeso” Tradisional.

Pasar ini dinamakan “Pasar Kaki Langit”. Lokasinya ada di tengah kawasan wisata Dlingo Imogiri Bantul, cukup dekat dengan Hutan Pinus Asri, Watu Goyang dan Lintang Sewu.

Pasar kaki Langit ini dibangun untuk menambah jam berkunjung ke kawasan ini. Orang-orang yang sedang berwisata ke Hutan Pinus dan wisata sekitarnya bisa mampir dan mencicip kuliner tradisional tersebut, sekalian beristirahat.

Pasar yang baru mulai buka Desember lalu ini menarik minat pengunjung.  Hal ini terlihat dari jumlah pengunjung yang datang ke sini bertambah setiap minggunya. Mereka rela berangkat pagi hanya untuk menikmati suasana dan mencicip kuliner yang ada.

Gudegnet sempat berbincang dengan Suparman dan  Kentrung yang merupakan lurah pasar penukaran koin, mereka bercerita, Pasar ini dibuat memang Khusus untuk kuliner, khususnya  makanan tradisional atau makanan ndeso. "Gagasan ini untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar dan untuk menunya setiap stand-nya dibuat berbeda," ujar Suparman.

Sementara ini, pasar hanya buka pada Hari Sabtu dan Minggu mulai pukul 06.00 – 11.00.  Namun jika nantinya semakin ramai, rencananya akan dibuka setiap hari.

Ragam makanannya antar lain ada tiwul, pecel, gudeg manggar, dawet ayu, wedang uwuh, kelanan, brongkos, sego ireng, sego goreng dan masih banyak lagi.

Gudegnet sempat mencicipi kuliner yang hampir punah, namanya Kelanan. Makanan ini mirip Sayur Bobor, berisi antara lain daun ubi jalar, singkong, umbi dan beras. Kuahnya berasal dari santan encer, bumbunya pun cukup sederhana yakni bawang putih dan garam. Rasanya nikmat, apalagi disantap hangat-hangat dengan mangkuk dari batok kelapa.

Sambil menyantap makanan, kamu bisa menikmati kesenian tradisional yang ada di panggung di depan stand kuliner. Uniknya, di sini alat pembayarannya bukan berupa uang  namun berupa koin kayu yang bernilai 1 (Rp 1000), 2 (Rp 2000) dan 5 (Rp 5000). Kamu bisa menukarkan uangmu dengan koin kayu yang tersedia di Gubuk lurah pasar. Jika pembelanjaan kamu tidak sampai menghabiskan koin, sisa koin itu bisa ditukarkan uang lagi.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    SWADESI ADHILOKA

    SWADESI ADHILOKA

    Handayani FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    ARGOSOSRO FM 93,2

    ARGOSOSRO FM 93,2

    Argososro 93,2 FM


    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    CJDW 107 FM

    CJDW 107 FM

    CJDW 107 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini