www.gudeg.net, Yogyakarta - Menyambut Hari Musik Nasional yang jatuh pada tanggal 9 Maret, KOBAR (Kolaborasi Aktivis Budaya Yogyakarta) bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan DIY akan menggelar ajang musik bertajuk Jogja Music Session pada Rabu 7 Maret 2018 pukul 19.00 di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta.
Dalam pentas ini akan menampilkan enam group musik yang punya karakter masing-masing,yaitu Rekoneko Band, Not Biru Band, Vocalista Angel Choir, Electric String Quarted Vord, Orkes Keroncong Akar 8 dan NDX AKA FAMILIA.
Para seniman tersebut akan tampil dengan membawakan karakter masing-masing seperti Rekoneko Band, group musik beraliran Jazz yang sering tampil di panggung musik Jazz baik tingkat regional maupun nasional. Vocalista Angels Choir, vocal group yang beranggotakan anak-anak yang berasal dari Klaten, Group ini berulangkali menyabet medali emas di berbagai kejuaraan Internasional World Choir Game sehingga menempatkannya pada posisi ke-8 ranking dunia dari 50 paduan suara terbaik di dunia. Not Biru Band, penyandang disabilitas yang akan membawakan lagu-lagu easy listening. Electric String Quarted Vord yang digawangi empat pemain violin dan cello yakni Danu, Ido, Joshua dan Eki.
Orkes Keroncong Akar 8 yang berisikan pemain siswi-siswi pelajar sekolah. Mereka akan membawakan tembang-tembang pop yang dikeroncongkan. Dan sebagai puncak acara akan tampil NDX AKA FAMILIA, yang mempunyai aliran musik dangdut hiphop jawa.
Tujuan dari terselenggaranya Jogja Music Session adalah untuk memaknai Hari Musik Nasional sebagai apresiasi bagi insan musik di Indonesia atas eksistensi dan pencapaian estetik serta kultural insan-insan musik Indonesia selain itu untuk mendorong lahirnya ide kreatif dalam setiap zaman dan generasi.
Uniknya dalam event ini penonton dihimbau membawa sembako sebagai pengganti tiket masuk. Jumlah dan bentuk sembakonya sukarela (kecuali mi instan dan sayuran). Selanjutnya sembako tersebut akan disalurkan kepada yang membutuhkan. Ide menyumbangkan sembako merupakan tradisi yang ingin dibangun di setiap acara yang digagas KOBAR sebagai salah satu bentuk kegotong-royongan di antara warga masyarakat.
“Kita mau bikin tradisi giat KOBAR dimulai dari event Malari, mengumpulkan sembako untuk berbagi dengan sesama, tujuannya untuk merawat jiwa kegotongroyongan” tutur Widihasto Wasana Putra selaku ketua panitia.
Kirim Komentar