Gudegnet - Yogya Annual Art (YAA), sebuah pameran seni tahunan, tahun ini memasuki gelaran yang ketiga. Mengangkat tema “Positioning”, pameran kali ini memajang sekitar 90 karya yang akan digelar di tiga gedung sekaligus: Bale Banjar Sangkring, Sangkring Art Space dan Sangkring Art Project yang berlokasi di Jalan Nitiprayan no. 88 Ngetisharjo, Kasihan, Bantul.
YAA akan dibuka pada 6 Mei hingga 27 Mei 2018 (Sangkring Art Project), 31 Mei (Bale Banjar Sangkring) 1 September 2018 (Sangkring Art Space). Ruang lain di area Sangkring yang digunakan untuk memajang karya antara lain Lorong Sangkring, Tembok Galeri dan halaman di sekitar Sangkring atau area outdoor.
Kebanyakan karya merupakan karya lukis. Saat ini (3/5) karya sudah terpajang. Samuel Indratma, seniman yang juga peserta pameran mengatakan bahwa setiap tahunnya, para peserta pameran khususnya seniman muda saling berlomba untuk menampilkan karyanya yang terbaik. “Saling berkompetisi banyak hal. Ide, gagasan, teknik,” ujarnya ketika ditemui GudegNet di lokasi pameran. Menurutnya tahun demi tahun, ‘perlombaan’ tersebut semakin ketat.
Ia mencontohkan bahwa ada karya yang memadukan teknik realis, dekoratif, kartunal, untuk memperlihatkan bahwa seniman berkarya dengan maksimal.
Seperti gelaran sebelumnya, YAA akan memajang karya seniman kehormatan, di mana tahun ini pilihan jatuh pada Nyoman Gunarsa, seniman yang juga seorang dosen.
Di sebuah dinding ruang pamer, ada sebuah space yang masih kosong. Pada pembukaan (6/5) nanti, space tersebut untuk memajang karya Nyoman Gunarsa. “Dia legend nya seniman pada masanya,” ucap Samuel tentang Nyoman Gunarsa. “Sebagai pendiri Sanggar Dewata, Nyoman Gunarsa orang yang paling agresif, membangun supaya orang-orang, anak-anak muda menjadi pelukis. Diprovokasi menjadi pelukis,” lanjutnya.
Pameran ini juga melibatkan writer Kris Budiman, Huhum Hambily, Apriadi Ujiarso, Dwi S. Wibowo dan Yaksa Agus.
Kirim Komentar