Gudegnet - Pembatas jalan (divider) di jalan Terban depan Mirota Kampus masih dalam tahap pengerjaan. Sementara lajur ini masih menggunakan sistem lama, empat lajur: dua ke arah barat dan dua ke arah timur. Saat pengerjaan divider ini selesai, lajur ini akan terbagi menjadi tiga lajur ke arah barat (menuju Jalan C. Simanjuntak dan Jembatan Sardjito) dan satu lajur ke arah timur (menuju Bundaran UGM dan RS Panti Rapih).
Proyek revitalisasi jalan ini sudah dikerjakan oleh dinas PUPKB. Pohon angsana yang ditanam di sepanjang pembatas jalan dipindahkan ke tempat lain, karena dinilai akar pohon merusak aspal dan membuat ruas jalan tersebut jadi tidak nyaman dilewati.
"(Revitalisasi) Ini suatu kebetulan yang sangat kita harapkan sebetulnya. Karena sejak 2016 akhir, kita (Dishub Kota) sudah melakukan rekayasa di kawasan Terban, khususnya di Jalan Terban dan Bundaran UGM. Disitu sering terkunci karena antrian panjang dari simpang Mirota sampai Bundaran (UGM)," jelas G.M. Yulianto, Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, saat ditemui di kantornya Rabu (16/5).
Tahapan pembongkaran divider dan relokasi pohon sudah selesai dilakukan. Tahapan selanjutnya adalah perbaikan trotoar, overlay agar halus permukaan jalannya, pemasangan marka, lalu terakhir adalah penerapan manajemen lalu lintas. "Tata kalanya mungkin sekitar Agustus atau September nanti," jelasnya lebih lanjut.
Nantinya divider fisik tidak akan digunakan lagi agar ruas jalan tidak terpotong. Divider ini diganti menjadi marka solid. "Divider fisik sebetulnya sudah tidak diperlukan. Marka sudah cukup. Masyarakat harus tahu, bahwa marka solid artinya tidak boleh dilanggar," ungkapnya.
Di awal penerapan manajemen lau lintas baru ini akan terus dipantau. "Kami sudah berkoordinasi dengan kepolisian, jika terjadi pelanggaran, ya harus diberi sanksi," jelasnya lebih lanjut. Yulianto juga akan menjadikan penerapan manajemen ini sebagai bahan edukasi untuk masyarakat agar lebih disiplin mengikuti marka.
Kirim Komentar