www.gudeg.net, Yogyakarta - Mikke Susanto, seorang kurator ketika membuka pameran Amin Tashaa di Galeri Fajar Sidiq ISI Yogyakarta Selasa (22/5) lalu mengatakan, “(pengunjung) Termasuk banyak, di sela 160 pameran yang menyertai Art Jog selama dua bulan, Mei-Juni,”
Banyaknya pameran berdampak pada penjualan toko alat lukis di Jogja, meski tak signifikan. Yohanes Sugino, marketing di toko alat lukis Potentiarte di Jalan Bugisan Selatan, Kasihan, mengatakan bahwa kenaikan penjualan terjadi beberapa bulan menjelang Art Jog. “Penjualan banyak menjelang Art Jog, mulai Januari,” katanya.
“(Kenaikan) kira-kira sekitar 20%, nggak terlalu banyak,” kata Sugino. Saat ini, penjualan relatif normal, dengan kebanyakan pengunjung mahasiswa dan penonton Art Jog yang ingin menukarkan voucher tiketnya. Tahun ini Potentiarte bekerja sama dengan Art Jog. Setiap pembelian tiket, pengunjung mendapatkan voucher yang bisa ditukar di toko ini berupa kuas.
Sugino mengatakan, para seniman Jogja seperti Nasirun, Djoko Pekik, Eko Nugroho, Yunizar dan yang lainnya sering berbelanja di tempat ini. “Sekali datang bisa belanja banyak. Tapi kalau udah nggak belanja ya udah, paling 2 bulan sekali,” tuturnya. Sugino menambahkan, dalam sekali datang para seniman bisa belanja hingga puluhan juta rupiah.
Sementara itu, owner Toko Alat Lukis.com Hadi Ismanto ketika ditemui di tokonya di Jalan Menteri Supeno mengatakan, untuk pameran besar seperti Art Jog, kenaikan terasa mulai sekitar 2 bulan sebelumnya, yakni sekitar Maret lalu, dan setelah pameran. “Setelah pameran otomatis mereka bekerja lagi untuk pameran berikutnya,” ujarnya.
Untuk artist professional, biasanya yang datang ke tokonya adalah team dari artist tersebut. Sekali belanja, para seniman bisa membeli dalam jumlah banyak, namun bisa juga dengan cara mencicil.
“Apa yang dia butuhkan dia ambil dulu, nanti ketika dia butuh apa ya dia balik lagi, atau pesan via online, nanti kita kirim,” katanya. Jumlah nominalnya bervariasi, bisa hingga jutaan rupiah.
Menjelang Mei, toko ini cukup sibuk mendatangkan barang. Ada kenaikan penjualan di tokon ini namun tak signifikan. “Sebenernya nggak signifikan, karena pameran-pameran itu ngga terlalu jauh intensitasnya. Kalau di Jogja tiap bulan pasti ada aja. Kalau di prosentase ya mungkin sekitar 20-25%,” terangnya.
Kirim Komentar