Gudeg.net - Usia senja tidak menghalangi Mbah Salam untuk tetap berjualan gule dan tongseng kambing yang sudah ditekuninya sejak tahun 50-an. Hingga kini usaha kulinernya masih ramai dikunjungi oleh pembeli dan bahkan ada yang berlangganan hingga bertahun-tahun.
Saat ini nenek berusia 85 tahun ini ditemani oleh putri keduanya, Walijah, yang dengan setia membantu melayani pembeli dan ikut meracik bumbu-bumbunya. Di tangan kedua perempuan ini tersaji makanan sederhana namun sangat nikmat untuk disantap.
“Kalau jualannya sebenarnya sudah lama sekali, waktu itu simbah masih muda sekitar tahun 50an atau malah tahun 45-an” tutur Walijah. Sehari-harinya warung ini bisa menjual hingga 2 ekor kambing yang diolah menjadi gule, tonseng dan sate.
Meskipun warungnya kecil, sederhana dan terletak di dalam pasar Kotagede namun siapa sangka pembelinya rela datang jauh-jauh hanya untuk mencicip gule dan tongseng kambing Mbah Salam.
Seporsi gule, tongseng dan sate kambing isinya tidak terlalu banyak namun juga tidak terlalu sedikit, pas untuk menu sarapan ataupun makan siang. Untuk seporsi sate berisi tiga tusuk sate kambing ditambah dengan bumbu seperti gula jawa, cabai rawit dan kecap yang diuleg langsung di piringnya yang disajikan dengan nasi putih. Untuk rasa pedasnya bisa menyesuaikan.
Semua menu makanan tadi dibandrol dengan harga Rp.17.000 sudah termasuk nasi putih. Kita bisa langsung mendatangi warung Mbah Salam yang terletak di dalam Pasar Kotagede sisi barat, untuk mencicip tongseng atau gulenya. Warung ini buka setiap hari mulai pukul 5.30 hingga 13.00 WIB, namun tidak jarang sebelum pukul 12.00 dagangannya sudah habis.
Kirim Komentar