Gudegnet - Yogya Gamelan Festival yang tahun ini memasuki gelaran ke-23 malam ini masuk pada rangkaian puncak, yakni concert. Gelaran konser ini dilangsungkan di PKKH UGM selama tiga hari berturut, dari 13 hingga 15 Juli 2018.
Kelompok yang tampil hari ini antara lain Gendhing Baskara MBS Pleret, Bantul; dan Willday Onamlay dan Karawitan Kuping Cumpleng, Yogyakarta, juga SMP 6 Jepara..
Selain penampil dari dalam negeri, konser hari ini ini juga dimeriahkan oleh penampilan kelompok yang beranggotakan personil dari Yogyakarta dan USA, Willday Onamlay dan Rene Lysloff.
Berbeda dengan tahun lalu, pada pagelaran ini panggung berada di tengah-tengah venue. Hal ini tak lepas dari tema YGF 23 “Global Gamelan”, di mana gamelan saat ini telah menjadi milik dunia dengan Jogja sebagai pusatnya.
Ari Wulu, Program Director YGF mengatakan bahwa kita mesti bisa menjadi pusat dari Gamelan yang telah menjadi milik global. “Memang memposisikan diri sebagi pusat itu susah. Nggak bisa lalu menghadap ke salah satu sisi saja,” kata Ari sesaat sebelum konser.
Besok (14/7), kelompok yang akan tampil antara lain Komunitas Gamelan Mini (Sleman) SLB Bina Siwi (Bantul), SLB Bina Siwi (Bantul), Rasamaya (Solo), dan Gangsa Kukila (Yogyakarta).
Sedangkan hari ketiga, Minggu (14/7) akan dimeriahkan oleh penampilan Sedya Manunggal (Sleman) dan Kocor Etnis Perkusi, Pamekasan.
Rangkaian Festival Gamelan tahun ini dimulai pada 7 Juli lalu dengan ‘Gaung Gamelan’. Digelar pula sejumlah kegiatan seperti worlshop dan diskusi.
Di tanggal yang sama dengan konser, digelar ekshibisi YGF 23 dengan tajuk “Gangsa Ananta Virya” (semangat gamelan yang tak terbatas). Tim exhibition mencoba menampilkan peran-peran gamelan dalam kehidupan sehari-hari. Gamelan dalam pameran ini ditampilkan secara audio dan visual.
Kirim Komentar