Gudegnet - Bentara Budaya Yogyakarta menggelar pameran lukisan Duo Wayang “Buka Tutup” pada 14 hingga 22 Juli 2018. Mengangkat tajuk “Buka Tutup”, kedua perupa, Agus Nuryanto dan Iskandar, bermaksud membuka kembali ingatan catatan sejarah kebudayaan yang tertutup dengan menampilkan wayang dalam format yang baru.
Wayang merupakan warisan leluhur yang telah diakui UNESCO. Berbagai jenis wayang dikenalkan pada kita, seperti wayang kulit, wayang sadat, wayang panji, wayang klitik, wayang beber, wayang cina, wayang kancil, dan wayang suket.
Dalam keterangan tertulis yang diterima gudegnet Sabtu (14/7), disebutkan bahwa, "Catatan wayang memang masih dalam ingatan kita, akan tetapi di era globalisasi ini wayang tak lagi menjadi daya tarik pada masa sekarang. Seakan mengenal wayang menjadi tabu, jadul, ketinggalan zaman, atau entah merasa dirinya modern sehingga wayang tidak lagi penting."
Dari pengalaman itu, Agus Nuryanto dan Iskandar lalu mecoba membuka kembali ingatan kita tentang wayang. Kedua perupa mengambil catatan sejarah kebudayaan dalam format, cara dan media baru sehingga menjadi kekinian.
Pameran ini memajang “wayang uwuh” dan “wayang jewer”. Iskandar, menampilkan wayang barunya “wayang uwuh”. Dinamai demikian, karena wayang ini dibuat dari barang-barang bekas, baik berupa lukis kaca, lukisan plastik, dan lain-lain. Sementara itu Agus Nuryanto menampilkan deformasi wayang purwo dengan wayang beber, dipadukan menjadi wayang baru dalam lukisan "wayang jewer".
Kirim Komentar