Seni & Budaya

Mengkritisi Sebuah I D E N T I T A S

Oleh : Budi W / Senin, 00 0000 00:00
Mengkritisi Sebuah I D E N T I T A S



Apa yang akan anda pikirkan bila bertemu dengan kata-kata Jopajapu? pasti mantra yang akan anda ingat. Jopajapu yang satu ini bukanlah mantra yang sering kita dengar namun berupa perkumpulan pelukis Yogyakarta yang memiliki mantra berbeda dari keempat anggotanya. Jopajapu merupakan sebuah kelompok perupa dari Intitut Seni Indonesia Yogyakarta angkatan 1998 yang mengusung karya-karya yang bermuatan abstrak kontemporer. Komunitas ini terbentuk tahun 2009 dan berupaya untuk tetap eksis sebagai kelompok perupa yang menyodok ke depan dengan berbagai pameran yang mereka gelar. Personil dari kelompok ini antara lain : Alfairus Hazbi, Didik Widiyanto, FX. Nanang, dan IB.Punia Atmaja, yang bersekretariat di Jl Bantul Km 9 Cepit, Bantul.

Pameran yang bertajuk I D E N T I T A S ini memang sengaja diutarakan Jopajapu sebagai pengimbang suatu realita yang kini lebih melaju pada arah modernitas. Sisi pribadi yang cenderung samar membuat empat orang perupa ini bersatu padu membentuk sebuah kegiatan konkrit.

Ide dari pameran ini memang banyak menyinggung masalah sosial yang sering terjadi di negara kita. Krisis akan Identitas yang berupa budaya dan akulturasi budaya barat mengakibatkan terjadinya pergesekan tradisi dan budaya ditengah-tengah masyarakat. Jelaslah bahwa konsep modernitas telah menggeser pola pikir dan membiaskan realita budaya itu sendiri. Otak bawah sadar kita telah penuh dengan gosip, isu SARA, kriminalitas, iklan, unjuk gigi politisi dan tebar pesonanya dan isu video porno yang melanda negeri ini. Fokus masyarakat kini tidak pada pola pandang positif karena terhegemoni media dan tidak adanya proses pembelajaran apalagi peningkatan kualitas.

Isu yang dulu pernah berkecamuk di negeri ini juga diutarakan oleh Alfairus Hazbi, Ia membuat sebuah karya Crop Circle yang memiliki makna belum jelasnya kejadian itu adalah mitos atau kebenaran yang sampai kini belum terselesaikan. Didik Widiyanto juga membuat karya lukisan yaitu melukis kanvas seperti menulis kain batik. Ia mengungkapkan bahwa dalam lukisannya banyak simbol-simbol yang ia tuangkan dalam lukisannya. Nanang dengan karya Free Sex-nya memberikan sikap akan perubahan budaya yang kini telah berubah. Serta IB. Punia dengan beberapa lukisan yang ia tampilkan di Bentara budaya Yogyakarta.

Kini fokus yang sering kita pertanyakan adalah mau dibawa kemana arah tujuan kita, bukankah kita selalu banyak berkaca dicermin rumah tetangga sehingga kita pun lupa akan identitas kita. Pikiran kemudian selalu mengandai-andai yang kemudian terwujud pikiran yang melahirkan tindakan baru yang akan mangatasnamakan budaya baru. Dari beberapa unsur kegelauan diatas keempat perupa tersebut berhasil merangkum dalam tema yang mereka beri nama I D E N T I T A S.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM



    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    ARGOSOSRO FM 93,2

    ARGOSOSRO FM 93,2

    Argososro 93,2 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini