Gudeg.net - Menjelang Idul Adha 2018, Tim Pengendali Inflasi Daerah DIY (TPID DIY) bekerjasama dengan TPID Kabupaten/Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul, Kulonprogo dan Gunungkidul melaksanakan kegiatan pemantauan ketersediaan hewan kurban pada tanggal 9, 10, 13, 14, dan 15 Agustus 2018.
Hasil dari monitoring tersebut mencakup beberapa hal yaitu, mengenai stok ketersediaan daging sapi di Pasar Beringharjo yang masih stabil dengan kisaran harga Rp 115.000 hingga Rp 120.000 per kg dan hingga saat ini belum menunjukan lonjakan permintaan dari masyarakat. Sebagian besar daging sapi diperoleh dari daerah Piyungan.
Jumlah ketersediaan hewan kurban paling banyak di daerah Sleman dengan jumlah Sapi (49.275), Domba (84.100) dan Kambing (28.480). Jenis sapi yang dipergunakan sebagai hewan kurban terdiri dari Sapi PO (Peranakan Ongole), Sapi Simental, Sapi Limousin, Sapi Brahma dan Sapi Madura. Dengan kisaran harga standar hewan kurban, Sapi mulai dari Rp 19-22 juta, dan kambing/domba mulai dari Rp 2,7-3 juta.
Selain itu untuk menjaga rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang mengkonsumsi hewan kurban, pemerintah daerah bekerjasama dengan takmir masjid dan mahasiswa kedokteran hewan UGM melakukan pengawasan dalam pelaksanaan pemotongan hewan kurban.
Sedangkan hasil dari pemantauan pemotongan hewan kurban terkait dari segi higienis dan sanitasi mencakup beberapa hal diantaranya, masih banyak ditemukan tempat yang kurang layak dan kurang memenuhi persyaratan higienis dan santasi. Banyak ditemukan pula perlakuan kasar kepada hewan kurban dan penanganan limbah yang kurang benar semisal membuangnya di selokan/sungai. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penanganan daging misal tidak menggunakan masker, menggunakan tas plastic warna hitam sebagai tempat daging, menangani daging sambil merokok dan yang lainnya. Dan poin terakhir masih ditemukannya Fasciolosis atau cacing pada hewan kurban .
Mengenai limbah/kotoran hewan kurban Sugeng Purwanto selaku Tim TPID DIY, menghimbau agar dibuat galian untuk membuang limbah/kotoran hewan kurban. “Limbah bisa di kocor dengan selang atau isi kotoran sapi tersebut bisa ditanam dan dijadikan pupuk,” tuturnya.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, TPID telah melakukan berbagai upaya dalam pelaksanaan pemantauan hewan kurban diantaranya dengan rutin melakukan sosialisasi pemeriksaan kesehatan hewan dan penanganan daging kurban yang dilakukan di seluruh kecamatan, melayani permohonan langsung pemeriksaan hewan kurban dan melakukan pengobatan cacing secara berkala.
Kirim Komentar