Gudegnet - Sektor peternakan disebut menjadi salah satu produsen gas metan yang cukup tinggi, terutama ternak ruminansia, seperti sapi, kambing, dan domba. Produksi gas metan yang terlalu tinggi juga berdampak pada penurunan produktivitas ternak sehingga menyebabkan kerugian peternak. Selain itu, gas ini juga merupakan salah satu penyebab pemanasan global.
Berdasarkan masalah tersebut, Laboratorium Biokimia Nutrisi Fakultas Peternakan UGM melakukan pemerdayaan guna meningkatkan pemahaman peternak terkait global warming. Permberdayaan itu berupa pelatihan upaya mitigasi serta transfer teknologi tepat guna yang mudah diterapkan peternak.
Koordinator program, Prof. Dr. Ir. Lies Mira Yusiaiti S.U. IPU, selaku koordinator program memaparkan, teknologi sederhana dapat dilakukan peternak untuk menurunkan produksi gas metan pada ternak ruminansia. “Upaya itu dapat dilakukan dengan manipulasi dan perbaikan pakan yang akan diberikan kepada ternak,” katanya seperti dilansir humas UGM (21/8).
Melalui program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) yang didanai oleh Kemenristekdikti, Lies beserta timnya mencoba mengembangkan Teknologi Tepat Guna yang mudah diadopsi peternak.
Lies mengatakan, pihaknya mengenalkan teknologi Naturan Mehtane Reducing dari dedaunan yang mengandung kandungan Tanin. Tanin ini merupakan zat aktif yang banyak terdapat pada tanaman untuk menghambat produksi metan pada ternak ruminansia, seperti daun jati, kaliandra, dan mahoni.
“Tanaman tersebut diolah supaya mudah digunakan dan diberikan pada ternak,” ujar Kepala Laboratorium Biokimia Nutrisi tersebut. Pemaparan terkait pengembangan teknologi NMR telah dilakukan pada Kelompokwanita Tani Gama Ngudi Lestari yang berada di Desa Banyusoco, Playen, Gunung Kidul.
Pengembangan juga telah dilakukan pada Kelompok terak Sedoyo Rukun yang berada di daerah peri-urban di Desa Bercak, Berbah Sleman.
Solusi lain adalah melalui pelatihan pembuatan pakan fermentasi completed feed yang menggunakan bahan utama berupa jerami padi. Fermentasi ini berfungsi untuk memudahkan peternak dalam menyediakan pakan berkualitas dengan kandungan nutrient sesuai pada ternak sekaigus sebagai upaya menurunkan priduksi gas metan.
Salah satu anggota tim program, Prof. Dr. Ir. Zaenal Bachrucin, M.Sc. IPU mengatakan, “Adanya transfer teknologi diharapkan andil untuk menduduk peternak supaya berperan dalam mengupayakan peternak ramah lingkungan".
Kirim Komentar