Gudeg.net- Pemerintahan Kabupaten Sleman bersama dengan para Abdi Ndalem Keraton Yogyakarta melakukan prosesi Jamasan Pusaka di Pendopo Rumah Bupati Sleman,(8/10). Acara Jamasan ini digelar dengan tujuan Nguri-Nguri Budaya terhadap benda pusaka yang dimiliki Pemkot Sleman. Pusaka yang dijamas meliputi Tombak Kyai Turun Sih,Pusaka Tombak Songsong Tunggul Nogo (sejenis payung) dan Dwojo Mego Ngampak (bendera pusaka).
Pusaka Tombak Kyai Turun Sih merupakan salahsatu hadiah dari Sri Sultan Hamengkubuwono X yang khusus diberikan kepada Pemkot Sleman untuk dijaga dan dirawat. Pusaka tombak tersebut dipercaya sebagai simbol dari rezeki dan kemakmuran Kota Sleman. Biasanya Tombak Turun Sih dan Songsong Tunggul Nogo yang berbentuk payung slelu diikutsertakan pada saat Pawai Perayaan Ulang Tahun Kota Sleman.
Ketua Abdi Ndalem Sleman KMT Probo Wibowo mengatakan," Dengan di jamasnya benda pusaka ini kami berharap bahwa Sleman tetap menjadi lumbung padi terbaik bagi Yogyakarta,"ujarnya. "Dan acara jamasan ini juga sebagai manunggaling atau kerukunan antara masyarakat dengan Bupati Sleman,"tambhnya saat diwawancara.
Acara jamasan pusaka yang dilaksanakan setelah pelaksanaan jamasan pusaka inti Kraton ini mengadung arti bahwa seluruh warga Yogyakarta khususnya Sleman bisa maju dan mendapatkan kemakmuran secara bersama-sama.
"Karena Sleman tidak bisa terlepas dari keberadaan Merapi,maka kita juga berharap agar Gunung Merapi tetap memberikan kebaikan bagi kita semua,"tambah Probo Wibowo diakhir wawancara.
Kirim Komentar