Pemerintah kota Jogja saat ini sedang banyak mengagendakan revitalisasi pasar, setelah Pasar Kranggan dan Pasar Pingit target selanjutnya adalah Pasar Prawirotaman.
Permasalahan lahan parkir di Pasar Prawirotaman menjadi perhatian khusus pemerintah daerah kota Yogyakarta. Parkir Pasar Prawirotaman dinilai belum memenuhi standar Andalalin karena menggunakan ruas jalan raya yang mengakhibatkan kemacetan dan jalan yang semrawut. Selain itu keberadaan Pasar ini harus dijaga, karena terletak di tengah kawasan wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan asing.
Menjawab hal tersebut, pemerintah kota pada awalnya menganggarkan Rp 15 M yang diambil dari APBD untuk membangun lantai semi basement dan lantai 1. Namun dengan berbagai pertimbangan dan ditunjang dengan adanya program revitalisasi 1000 pasar oleh Presiden, akhirnya pemerintah kota mengajukan dana pembantuan ke pusat.
“Sewaktu presiden Jokowi berkunjung ke Kranggan, kepala dinas sempat sounding-kan tentang pembangunan di Prawirotaman dan ternyata usulan tersebut disambut baik oleh presiden,” tutur Sri Ruswanti Kepala Seksi penataaan Lahan Pasar.
Dalam grand desain rancang konsep, rencananya Prawirotaman akan dibangun lantai semi basement, lantai 1, 2 dan 3 dan rooftop. Basement berfungsi untuk parkir dan area pedagang (komersial space), lantai 1 untuk komersial space , lantai 2 dan 3 untuk industri kreatif seperti exhibition center, dan rooftop untuk wisata kuliner. Pembangunan tersebut diperkirankan akan menghabiskan anggaran hampir Rp 75 M.
Saat ini sedang memasuki tahap rancang konsep dan membutuhkan waktu kurang lebih satu tahun untuk kontruksi. “Semoga lancar dan harapan masyarakat untuk segera punya pasar dan kawasan yang nyaman segera terwujud,” jelasnya lagi.
Selain Pasar Prawirotaman, Pemerintah Kota Yogyakarta juga berencana untuk merevitalisasi pasar tradisional yang lainnya seperti Pasar Kotagede, karena selain dipandang sebagai heritage, parkir juga menjadi permasalahan di pasar ini.
Kirim Komentar