Gudeg.net- Sebagai pasar tradisional yang baru saja rampung pengerjaannya, Pasar Prawirotaman terbilang cukup istimewa karena memiliki fasilitas travelator atau marga laju datar dan lift.
Travelator dan lift dipasang dengan tujuan untuk memberikan rasa nyaman kepada seluruh masyarakat yang akan berkunjung.
“Iya betul, Pasar Prawirotaman kami lengkapi dengan travelator dan lift. Hal itu untuk memudahkan mobilitas pengunjung dari lantai satu ke lantai lainnya,” ujar Yunianto Dwi Sutono, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kota Yogyakarta saat dikonfirmasi, Senin (05/10).
Selain itu menurut Yunianto, alasan lain dipasangnya kedua fasilitas tersebut dikarenakan pembangunan Pasar Prawirotaman dilakukan secara vertikal.
“Pemasangan fasilitas tersebut merupakan konsekwensi dari bangunan yang dibuat dengan model vertikal. Dengan manfaatkan lahan yang ada dan terdiri atas tiga lantai serta satu rooftop,” tuturnya.
Disperindag Kota Yogyakarta juga telah merancang pembagian zonasi bagi para pedagang yang akan menempati setiap lantainya.
Lantai satu diperuntukkan pedagang los daging, ikan basah, dan sejumlah los yang menyediakan sembako seperti ikan asin, minyak, tempe, dan tahu.
Lantai dua, rencananya akan ditempati oleh pedagang sayur mayur dan sembako yang mudah rusak dan tidak tahan lama seperti bumbu dapur.
Dan untuk lantai tiga akan diisi los pedagang buah-buahan, jajanan, kelontong, pecah belah dan los kuliner atau warung makan.
“Kami juga menyediakan lantai rooftop yang digagas oleh Bapak Wakil Walikota Heroe namun penataannya masih menunggu beliau. Rooftop dibuat untuk memfasilitasi para ekonomi kreatif nantinnya,” jelas Yunianto.
Rencannya pada minggu kedua bulan Oktober, Disperindag akan melakukan pengundian atau lotre untuk pembagian los atau kios para pedagang.
Total keseluruhan pedagang yang akan di relokasi ke Pasar Prawirotaman ada sekitar 619 pedagang dan telah dilakukan sosialisasi untuk pembagian zonasinya.
“Kami sudah sosialisasi untuk pembagian zonasi kepada pedagang dan tinggal pengudian saja, batasnya akhir Oktober ini,” ungkapnya.
Dengan adanya sejumlah fasilitas penunjang tersebut membuat Pasar Prawirotaman naik kelas yaitu dari pasar tipe kelas tiga menjadi pasar kelas satu.
Dari perubahan tipe pasar tersebut akan berdampak pada kenaikan biaya retribusi namun Yunianto memastikan kenaikannya tidak terlalu tinggi.
Pasar yang berada di Jalan Parangtritis, Brontokusuman ini juga telah dilengkapi juga dengan fasilitas protokol kesehatan dan mengedepankan kebersihan dan perilaku ramah lingkungan atau Green Building.
Kirim Komentar