Gudeg.net - Sebagai upaya pelestarian batik sebagai salah satu kekayaan budaya nasional, PT KAI Daop 6 memasang batik sebagai penghias stasiun, khususnya di Stasiun Tugu.
“Kain batik di papan iklan ke depan akan kita kondisikan, supaya sewaktu ada permintaan masyarakat yang minta kain batik disesuaikan tempatnya, kalau di Yogyakarta gagrak/corak Yogyakarta, kalau di Solo gagrak / corak Solo,” jelas Eko Budiyanto Humas Daop 6.
Diakui sampai saat ini pemasangan batik di stasiun sebagai wujud kepedulian PT KAI Daop 6, belum seperti harapan pemerhati batik, tapi Daop 6 akan terus berbenah berupaya supaya tampilan batik yang dipajang di stasiun Besar Yogyakarta (Tugu) bisa sesuai harapan para pakar batik.
"Kami akan terus berusaha berinovasi untuk memperindah stasiun supaya pengguna jasa KA lebih nyaman dan kangen dengan stasiun Tugu karena memiliki ke khas san dalam penampilan" jelas Eko lebih lanjut.
Hal ini selaras dengan penataan Stasiun Tugu yang terus dilakukan, guna menjaga kenyamanan pemakai jasa kereta api.
Seperti kita lihat saat ini, di bagian Pintu masuk sebelah utara di Jalan Margo Utomo pengguna jasa KA sudah disambutdengan taman air mancur dan hiasan wayang Punokawan. Di halaman timur dihiasi dengan taman dan pepohonan yang membuat kesan sejuk. Di sisi selatan yang dulu terkesan kumuh sekarang tampak tertata dan bersih dengan andanya pedestrian yang lebar dan dilengkapi dengan lampu taman dan tempat duduk di sepanjang pedestrian.
Bahkan saat ini halaman selatan stasiun dihiasi dengan lokomotif jenis lok D 300 bercat hijau . Lokomotif ini dipasang karena lokomotif ini merupakan generasi awal lokomotif diesel bikinan Krupp Jerman. Loko ini sudah mulai langka ini juga bisa kita temui sebagai monumen di halaman Benteng Vredeburg.
Kirim Komentar