Gudeg.net- Pameran Batik 2019 kerjasama antara Kementerian Perindustrian RI dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY dibuka dengan penampilan peragaan busana dari sejumlah institusi pemerintahan dan instansi pendidikan di Jogja Expo Centre (JEC), Rabu (9/10).
Pameran yang diselenggarakan untuk memperingati Hari Batik Nasional ini dikuti sekitar 150 stan batik yang berasal dari Industri Kecil Menengah (IKM) di Yogyakarta dan sejumlah daerah lainnya di Indonesia.
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY Drs.Tri Saktiyana yang mewakili Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X mengatakan, batik sebagai produk tekstil tradisional khas Indonesia harus semakin mendunia.
“Batik adalah budaya kita, tradisi kita terutama Yogyakarta, oleh karena itu batik harus terus berkembang sebagai panduan berbusana yang memiliki filosofi tinggi,” ujarnya.
Saktiyana menjelaskan, belum lama ini Batik Nitik telah mendapatkan predikat sebagai indikasi geografis di Solo saat peringatan Hari Batik. Batik Nitik adalah batik dengan corak dan alat cantik yang sangat spesifik yang merupakan bagian dari keunikan dari batik Yogyakarta.
“Dengan Batik Nitik ini diharapkan dapat menambah khasanah Nusantara agar dapat terus berkembang dan menebus pasar dunia,” jelasnya.
Pameran Batik 2019 yang mengangkat tema Batik Nusantara Mendunia ini menampilkan beragam hasil karya batik dari batik klasik, kontemporer, maupun modern. Selain itu juga ditampilkan batik dengan berbagai motif, cara pembuatan baik tulis atau cap dan jenis kain.
Batik dapat dinikmati bahkan dipakai oleh seluruh kalangan masyarakat tanpa memandang status sosial dan seluruh usia baik dari anak-anak hingga orang dewasa.
“Batik digunakan mulai dari kelahiran hingga kematian bagi orang Jawa, itu merupakan perjalanan batik yang terkadang orang tidak mengingatnya tetapi menggunakannya,” tutur Saktiyana.
Dengan adanya pameran batik ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah sektor perekonomian kepada para pelaku batik dan menjadi ajang para kolektor batik untuk mencari batik yang berkualitas dari Yogyakarta.
“Mari kita Sengkuyung (bersama-sama) supaya batik dari Yogyakarta menusantara dan terus mebuana serta mendunia,” ajak Setda DIY itu.
Pembukaann Pameran Batik 2019 ini dihadiri juga oleh Wakil Ketua Dekranasda DIY GKBRAyA Paku Alam, Kepala Puslitbang Industri Kimia, Farmasi, Tekstil, Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kemenperind RI Sony Sulaksono, Kepala Disperindag DIY Aris Riyanta.
Pameran akan diselenggarakan mulai tanggal 9-13 Oktober 2019 dengan berbagai macam agenda kegiatan diantaranya workshop batik, sarasehan batik dan peragaan busana batik oleh sejumlah peserta pameran.
Kirim Komentar