Gudeg.net- Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman kembali menggelar pameran batik di Gedung Oval Taman Pintar Yogyakarta, Sabtu, (21/9).
Batik yang dipamerkan kali ini merupakan koleksi dari Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman yang syarat akan filosofi kehidupan.
Terdapat 17 koleksi batik yang dipamerkan kali ini diantaranya tujuh buah koleksi dari Keraton Yogykarta dan 10 buah koleksi dari Kadipaten Pakualaman.
Tujuh buah motik yang berasal dari Keraton Yogyakarta diantaranya Batik Nogosari, Batik Sudomukti, Semen Sidoasih, motif Grompol, Semen Romo, motif Cakar Ayam dan motif Kesatryan.
Dan untuk Kadipaten Pakualaman dianataranya batik motif Pepadan yang berasal dari naskah-naskah yang ada pada Perpustakaan Pakualam dianarnya Pepadan Serat Giyanti, Serat Babad Pakualaman, Babad Dipanegaran dan Serat Astabrata.
Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendoro mengatakan, batik merupakan warisan budaya tidak benda milik Yogyakarta yang telah diakui oleh dunia.
“Batik sudh menjadi akar dari masyarakat Yogyakarta terkhusus Pulau Jawa dan motif batik selalu berkaitan dengan filosofi seperti doa dan harapan,” ujarnya saat membukan pameran, (20/9).
GKR Bendoro berharap dengan paeran batik ini dapat meningkatkan kembali rasa cinta masyarakat akan batik Yogyakarta karena batik sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia sejak lahir hingga akhir hidup.
Sementara itu Wakil Walikota Heroe Poerwadi yang hadir pada pembukaan pameran menuturkan, Yogyakarta sebagai kota batik sudah seharusnya tampil lebih tinggi lagi di muka dunia.
“Eksistensi batik harus lebih meningkat, karena batik sudah menjadi ikon busana yang dikenal oleh dunia fashion baik dalam maupun luar negeri,” tuturnnya.
Heroe juga menambahkan, batik adalah seni yang syarat akan makna kehidupan dan penuh dengan filosofi. Dan batik juga merupakan mahakarya seni dan budaya yang dimilik oleh Yogyakarta.
“Batik tidak hanya sebagai busana akan tetapi lebih ke dalam pesan-pesan moril yang terkandung dalam setiap motif-motifnya, dan pasti ada rasa yang berbedaan saat kita memakai batik,” tambah orang nomer dua di Kota Yogyakarta itu.
Selain pameran ada juga sejumlah kegiatan yang berhubungan dengan membatik seperti workshop pembuatan batik oleh Kadipaten Pakualaman.
Pameran yang bertajuk “Batik dalam Ruang dan Waktu” ini akan berlangsung hingga 29 September 2019 di Gedung Oval Taman Pintar.
Kirim Komentar