Gudeg.net- Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kadipaten Pakualaman akan mengikuti kembali Festival Keraton Nusantara (FKN) XIII yang akan diselenggarakan di Istana Kedaulatan Luwu Kota Palopo Sulawesi Selatan.
Keterangan tersebut diungkapkan oleh Penghageng Kawedanan Hageng Punokawan (KHP) Kridomardowo Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Notonegoro pada saat bertemu dengan sejumlah awak media dalam acara konferensi pers di Pagelaran Keraton Yogyakarta, Rabu (4/9).
“Untuk FKN XIII tahun in, kami akan mengusung kekuatan kekayaan budaya Yogyakarta dengan mengangkat tema seputar kehidupan Sri Sultan Hamengkubuwono I,” ujarnya.
KPH Notonegoro menjelaskan, pihak Keraton Yogyakarta ingin membawa dan menampilkan semangat keprajuritan Sri Sultan Hamengkubuwono I saat gelaran FKN XIII. Dan untuk mendukung tema, Keraton akan menampilkan sebuah tarian yang menggambarkan kegagahan prajurit.
“Kami akan menampilkan sebuah tarian putra gagah yaitu Beksan (Tari) Lawung. Dan Beksan atau tarian ini merupakan karya dari Sri Sultan Hamengkubuwono I sendiri,” jelas KPH Notonegoro.
Beksan Lawung diciptakan oleh Sultan HB I pada tahun 1755-1792 yang menggammbarkan adu ketagkasan para prajurit bertombak dalam hal berperang dan itu terinspirasi dari Watangan (latihan ketangkasan).
Watangan sendiri mengandung arti ketangkasan berkuda dan memainkan tombak yanng biasa dilakukan oleh para abdi dalem prajurit saat Pemerintahan Sultan HB I.
Selain menampilkan Beksan Lawung, Keraon Yogyakarta juga akan menampilkan parade atau defile prjurit, pameran benda pusaka dan koleksi milik keraton. Untuk pameran benda pusaka akan dipamerkan sejumlah foto pusaka Sultan HB I namun hanya alam format digital flipbook.
Sementara itu Kadipaten Pakualaman juga akan melakkukan hal yang sama menampilkan sebuah tarian dengan semangat keprajuritan yaitu Beksan Floret.
Konferensi pers ini dihadiri juga oleh Kepala Dinas Kebudayaan DIY Aris Eko Nugroho yang meberikan dukungan keikutsertaan Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman dalam Festival Keraton Nusantara.
“Kami sangat mendukung keberangkatan kedua tim ini, terlebih kegitan ini merujuk pada Amanat Perdais 3 tahun 2017 tentang pemiliharaan dan pengembangan objek kebudayaan,” tuturnya.
Aris menambahkan, persiapan untuk kedua tim telah mencapai 90% yang meliputi fasilitas seluruh akomodasi tim selama kegitan FKN berlangsung.
“Persiapan sudah rampung, kedua tim FKN Yogyakarta tinggal menunggu waktu keberangkatan dan kita doakan yang terbaik bagi tim kita pada penampilannya di tanggal 7-12 September 2019 mendatang,” tambah Kepala Disbud DIY itu.
Kirim Komentar