Seni & Budaya

Dua Beksan Langka Milik Keraton dan Pakualaman Siap Tampil di FKN XIII

Oleh : Rahman / Kamis, 05 September 2019 15:30
Dua Beksan Langka Milik Keraton dan Pakualaman Siap Tampil di FKN XIII
Beksan Lawung Ageng Keraton Yogyakarta pada saat Gladi Resik Festival Keraton Nusantara XIII di Pagelaran Yogyakarta,(4/9)Gudeg.net/Rahman

Gudeg.net- Berbagai persiapan dilakukan oleh kedua tim dari Keraton Yogyakarta bersama Kadipaten Pakualam untuk menghadiri Festival Keraton Nusantara (FKN) XIII, yang akan dihelat di Tana Luwu pada tanggal 7-12 September 2019.

Salah satunya dengan mengadakan kegiatan Gladi Resik Pamitan di Pagelaran Keraton Yogyakarta, Rabu (4/9).

Dalam gladi resik ini Keraton Yogyakarta menghadirkan dua penampilan yaitu Beksan (Tari) Lawung Ageng dan Parade Prajurit sedangkan Kadipaten Pakualam menampilkan Beksan Floret.

Penanggung jawab kegiatan kesenian dan budaya Keraton Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Notonegoro mengatakan, Beksan Lawung dipilih dengan menyesuaikan tema keprajuritan yang diipilih Keraton untuk FKN XIII.

“Beksan Lawung merupakan tarian langka yang menggambarkan ketangkasan prajurit Keraton jaman dahulu yang diciptakan sendiri oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I pada tahun 1755-1792,” ujarnya.

Beksan Lawung ini terinspirasi dari Watangan yang merupakan latihan ketangkasan berkuda dan memainkan tombak para prajurit pada masa Sultan HB I.

“Latihan Watangan saat itu lebih mengedepankan gerakan-gerakan yang cenderung mengandung unsur heroik, patriotik, gagah dan berkarakter kuat maskulin. Jadi inilah yang akan kami sajikan pada FKN XIII besok,” tutur KPH Notonegoro.

Sedangkan Kadipaten Pakualaman telah menyiapkan Beksan Floret yang akan ditampilkan dan beksan tersebut telah siap dipersembahkan pada FKN XIII.

Pengageng Kawedanan Budaya lan Pariwisata Kadipaten Pakualaman KPH Indrokusumo menjelaskan, Beksan Floret adalah sebuah tarian dengan tema peperangan yang diciptakan oleh Sri Paduka Paku Alam IV pada tahun 1864.

“Paku Alam IV menciptakan Beksan Floret terinspirasi dengan olahraga anggar. Namun demikian, senjata anggar yang digunakan pada saat ini telah disesuaikan dengan standar dari Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (Ikasi),” jelasnya.

Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman juga akan menghadirkan sejumlah barang koleksi kereta (foto), kegiatan dan tradisi adat, serta foto dan display prajurit Kadipaten Pakualaman.

Keseluruhan tim yang akan berangkat mengikuti FKN berjumlah 181 delegasi, terdiri dari 84 delegasi dari Keraton Yogyakarta, 65 delegasi dari Kadipaten Pakualaman dan 32 delegasi perwakilan Disbud DIY.

“Koordinasi dengan pihak penyelenggara telah dilakukan, segala persiapan mengenai transportasi, selama kegiatan FKN juga sudah siap. Seluruh delegasi hanya tinggal berangkat saja,” ungkap Aris.

Keikutsertaan Keraton Yogyakarta dan Pakualaman pada ajang FKN XIII ini merupakan sebuah ajang silaturahmi dan perekat bangsa dengan para penjaga budaya di Indonesia. Diharapkan keikutsertaan ini dapat memberi inspirasi dan dorongan bagi keraton di Nusantara untuk dapat berperan aktif menjaga dan merawat kebhinekaan.

“Melalui perhelatan kebudayaan nusantara ini mudah-mudahan dapat mencegah disintegrasi bangsa di daerah masing-masing,” harap Kepala Disbud DIY itu.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    UNISI 104,5 FM

    UNISI 104,5 FM

    Unisi 104,5 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini